Kamis 27 Jul 2023 20:50 WIB

Lubang Besar di Hati Rossi yang Ditinggalkan Simoncelli

Simoncelli pembalap yang bisa mengimbangi Rossi dalam setiap sesi latihan.

Rep: Reja Irfa WIdodo/ Red: Israr Itah
Valentino Rossi memegangi motor almarhum Marco Simoncelli saat upacara pemakaman di Rimini, Italia, 27 Oktober 2011.
Foto: EPA/Pasquale Bove
Valentino Rossi memegangi motor almarhum Marco Simoncelli saat upacara pemakaman di Rimini, Italia, 27 Oktober 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misano dianggap salah satu sirkuit paling terkenal dan bersejarah di Italia, selain Monza dan Mugello. Terhitung sejak November 2011, sirkuit yang terletak di provinsi Emilia-Romagna itu resmi menyandang nama baru, Sirkuit Dunia Misano Marco Simoncelli.

Seorang nama pembalap asal Italia dinisbatkan kepada sirkuit tersebut. Rasanya, ini menjadi salah satu kehormatan terbesar buat seorang pembalap. Nama Marco Simoncelli akan selalu disebut dan dikenang saat sirkuit tersebut menjadi tuan rumah ajang sebuah balapan, tidak terkecuali di level internasional.

Baca Juga

Kepergian Marco Simoncelli terasa begitu menyedihkan. Nyawa Simoncelli terenggut di tengah-tengah sesi balapan, tepatnya pada putaran awal sesi balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada Oktober 2011. Simoncelli terjatuh dan sempat terseret ke tengah trek sebelum akhirnya terlindas oleh motor pembalap lainnya.

Kecelakaan itu begitu fatal hingga berujung kematian Simoncelli, yang saat itu memperkuat tim satelit Honda, San Carlo Honda Gressini. Simoncelli meninggal dunia dalam usia yang relatif sangat muda, 24 tahun. Padahal, saat itu, Simoncelli dinilai sebagai salah satu pembalap muda yang memiliki potensi besar.

Kepergian Simoncelli itu terasa begitu mengejutkan. Kematian Simoncelli menjadi pukulan yang begitu berat buat para pencinta olahraga balap, tidak terkecuali untuk pembalap legendaris asal Italia, Valentino Rossi. Kepergian Simoncelli bahkan meningalkan lubang yang begitu besar dalam hati Rossi.

Kepergian Simoncelli tidak hanya kehilangan besar buat komunitas MotoGP, tapi juga meninggalkan kesan yang begitu dalam buat Rossi. Peraih tujuh gelar juara kelas utama MotoGP itu menggambarkan momen kepergian Simoncelli sebagai salah satu momen terburuk dalam hidupnya.

"Itu momen terburuk dalam hidup saya. Tepat setelah balapan, saya kembali ke garasi dan tidak tahu harus berbuat apa. Itu salah satu momen saat Anda benar-benar tidak tahu apa yang harus Anda lakukan untuk bisa melupakan kesedihan,'' ujar Rossi dalam wawancara dengan The Race, beberapa waktu lalu.

Buat Rossi, Simoncelli..

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement