Ahad 30 Jul 2023 17:46 WIB

Sidak di Bali, Dirut Pertamina tak Segan Tindak Tegas Pangkalan LPG Nakal

LPG Subsidi 3 kg peruntukannya adalah untuk masyarakat kurang mampu.

Red: Gita Amanda
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan sidak ke SPPBE di Pendungan Denpasar Bali untuk memonitor pasokan LPG Subsidi 3 Kg di wilayah Bali.
Foto: Pertamina
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan sidak ke SPPBE di Pendungan Denpasar Bali untuk memonitor pasokan LPG Subsidi 3 Kg di wilayah Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati melanjutkan pemantauan pasokan dan distribusi LPG di wilayah Bali dengan inspeksi mendadak (sidak) ke SPPBE di Pendungan, Denpasar, sore ini Ahad (30/7/2023). Pada sidak ini Nicke menyampaikan akan menindak tegas bagi agen atau pangkalan yang menjual LPG Subsidi 3 kilogram (kg) tidak sesuai dengan aturan.

Nicke menyampaikan di Bali stok LPG Subsidi 3 kg terpenuhi dengan baik dari SPPBE ke agen hingga ke pangkalan, sehingga sekarang yang perlu diawasi adalah distribusinya hingga ke masyarakat untuk menghindari kelangkaan.

Baca Juga

“Tadi saat sidak ada kejadian yang menarik, saat kita ke pengecer disampaikan stoknya kosong padahal jaraknya hanya 30 meter dari pangkalan resmi. Jadi ternyata selama ini bukan dari pangkalan mendapatkan stoknya tapi ada kendaraan yang drop, ini tidak sesuai aturan yang ada. Ini yang harus sama-sama kita awasi. Jadi kalau masyarakat mengetahui ada penyimpangan bisa segera dilaporkan ke 135,” ujar Nicke, dalam siaran persnya.

Lebih lanjut Nicke menjelaskan, proses penjualan yang sesuai dengan alur distribusi LPG Subsidi 3 kg akan menjaga harga jual sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah daerah. “Secara sistem seharusnya pengecer mengambil dari pangkalan. Harganya juga sudah jelas, ada peraturannya di tiap-tiap daerah sudah ada. Untuk di Bali ini harganya Rp 18 ribu. Itulah yang harus diikuti agar ada jaminan suplai, agar ada jaminan harga sesuai aturan,” lanjut Nicke.