Selasa 01 Aug 2023 09:04 WIB

Mutakhirkan Data Penduduk Jabar, Ridwan Kamil Luncurkan Aplikasi Sadarka

Akurasi data menjadi faktor penting dalam keberhasilan program. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan aplikasi Sadarka Jabar atau Satu Data Terpadu Keluarga Jawa Barat bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51 Tingkat Provinsi Jabar di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (31/7/2023).
Foto: Dok Biro Adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan aplikasi Sadarka Jabar atau Satu Data Terpadu Keluarga Jawa Barat bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51 Tingkat Provinsi Jabar di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (31/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan aplikasi Satu Data Terpadu Keluarga Jawa Barat (Sadarka Jabar). Aplikasi untuk memperbaharui data kependudukan berbasis keluarga ini, diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51 Tingkat Provinsi Jabar di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (31/7/2023). 

Aplikasi Sadarka Jabar merupakan layanan sistem pengintegrasian pendataan penduduk berbasis keluarga melalui kader PKK, kelompok dasawisma atau pendataan melalui keluarga secara mandiri melalui aplikasi yang terintegrasi dengan Sapawarga. Sadarka Jabar, dapat diakses lewat telepon pintar kapanpun dan di manapun. 

Menurut Ridwan Kamil, akurasi data menjadi faktor penting dalam keberhasilan program. Khususnya, yang berkaitan dengan pemberdayaan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga. 

"Ini penting, good data good decision, bad data bad decision, no data no decision. Maka dibutuhkan data terbaik karena kalau datanya benar, program akan tepat sasaran," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. 

Dalam bidang pemberdayaan kesejahteraan keluarga, kata dia, sejauh ini kader PKK Jabar mendapati kesulitan. Karena, tak sedikit data warga yang belum realtime dengan kondisi terbaru. 

Emil mengatakan, yang melatarbelakangi hadirnya aplikasi Sadarka Jabar juga karena adanya perbedaan data penduduk. 

BPS mencatat data penduduk Jabar tahun 2022, yaitu 49,4 juta jiwa, sementara data dari website Pemprov Jabar  49,5 juta bahkan BKKBN mencatat sebanyak 43,7 juta jiwa. 

"Kondisi demikian menjadi kendala bagi PKK untuk mendampingi masyarakat," kata Emil. 

Aplikasi Sadarka Jabar ini juga akan mencatat data terbaru mengenai tengkes ( stunting). Emil mengatakan, walaupun penanganan stunting di Jabar terbaik se-Pulau Jawa, ia tetap berkomitmen menjadikan Jabar Zero New Stunting, salah satunya didukung oleh data yang akurat. 

"Termasuk data stunting. Karena itu Sadarka Jabar menjadi solusi hadirnya keluarga sehat dan sejahtera melalui penguatan data," katanya. 

Sementara itu dalam peringatan HKG Ke-51 Tingkat Provinsi Jabar, Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil berharap peringatan tersebut bukan sekadar seremonial. Namun, harus menimbulkan gelora membawa semangat dan energi baru di setiap gerak langkah dan krida PKK. 

"Jangan hanya seremonial kemudian setelah itu tidak ada lagi gaungnya, melainkan supaya menjadi semangat baru bagi 1,5 juta kader PKK se-Jabar untuk terus berkotribusi pada program pembangunan," katanya. 

Diperingati secara sederhana namun tetap khidmat, peringatan HKG ke-51 Tingkat Jabar juga diisi dengan perlombaan, kesenian, dan Jambore PKK Jabar. Tema nasional yang diusung tahun ini, yaitu bergerak bersama menuju keluarga sejahtera, tangguh wujudkan Indonesia tumbuh. 

"Tema ini mengandung makna kebersamaan dan keterpaduan yang dicurahkan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan," kata Atalia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement