REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT akan diliputi cahaya baik di dunia maupun di akhirat. Allah SWT tak akan mengecewakan dan menghinakan mereka. Bahkan pada hari kiamat, kebahagiaan mereka ditonjolkan, cahaya mereka memancar menerangi mereka waktu berjalan menuju Mahsyar tempat diadakan perhitungan dan pertanggungjawaban.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Alquran surah At-tahrim ayat 8)
Maka dari itu hendaknya seorang Muslim berdoa agar sekujur tubuhnya diliputi cahaya Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat sehingga setiap kejahatan dan keburukan terhindar dari diri kita. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي ، وَنُورًا فِي قَبْرِي ، وَنُورًا فِي سَمْعِي ، وَنُورًا فِي بَصَرِي ، وَنُورًا فِي شِعْرِي ، وَنُورًا فِي بَشَرِي ، وَنُورًا فِي لَحْمِي ، وَنُورًا فِي دَمِي ، وَنُورًا فِي عِظَامِي ، وَنُورًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ ، وَنُورًا مِنْ خَلْفِي، وَنُورًا عَنْ يَمِينِي ، وَنُورًا عَنْ شِمَالِي ، وَنُورًا مِنْ فَوْقِي ، وَنُورًا مِنْ تَحْتِي. . اللَّهُمَّ زِدْنِي نُورًا وَأَعْطِنِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا.
Allahummaj'al liy nuron fi qolbiy, wanuron fi qobriy, wa nuron fiy sam'iy, wa nuron fi bashoriy, wa nuron fiy syi'riy, wa nuron fi basyariy, wa nuron fi lahmi, wa nuron fiy dam'iy, wanuron fiy 'itdomiy , wanuron min baini yadayya, wa nuron min kholfiy, wa nuron 'an yamiyniy, wa nuron 'an syamaali, wa nuron min fauqiy, wa nuron min tahtiy. Allahumma zidniy nuron wa a'thiniy nuron waj'al liy nuron.
Artinya: Ya Allah jadikan buatku cahaya di dalam hatiku , dan jadikan cahaya di dalam kuburku, dan jadikan cahaya di dalam pendengaranku, dan jadikan cahaya di dalam pengkihatanku, dan jadikan cahaya di rambutku, dan jadikan cahaya di dalam kulitku, dan jadikan cahaya di dalam dagingku, dan jadikan cahaya di dalam darahku, dan jadikan cahaya di dalam tulang-tulang ku, dan jadikan cahaya dari arah depanku, dan jadikan cahaya dari arah belakangku, dan jadikan cahaya dari sebelah kananku, dan jadikan cahaya dari sebelah kiriku, dan jadikan cahaya dari arah atas, dan jadikan cahaya dari arah bawah. Ya lah tambahkan ku cahaya, dan semoga mengagungkan padaku dengan cahaya, dan menjadikan bagiku cahaya.
Doa ini sebagaimana dikutip dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali halaman 97-98 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut. Doa ini sejatinya menjadi rangkaian panjang doa i'tikaf di masjid terutama dibaca setelah melaksanakan qobliyah.