REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dalam inspeksinya di Solo Selasa (1/8/2023) menyoroti kondisi rumput Stadion Manahan, Solo. Mengomentari hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengeklaim belum menerima laporan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI).
"Saya belum dapat laporannya dari PSSI. Tadi pak menteri BUMN, ketua PSSI (Erick Thohir-Red) telepon di sini mengirim surat karena mau laporan ke presiden. Saya belum baca laporannya," kata Basuki ditemui di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (3/8/2023).
Basuki mengatakan dirinya saat ini masih menunggu laporan dari PSSI terkait mana saja yang akan dipakai dan yang akan dipelihara. Basuki menilai kalau pun ada perbaikan tidak semuanya diperbaiki. "Itu dulu di (persiapan Piala Dunia) U-20 sudah oke. Mungkin sudah sekian tahun mungkin perlu ada yang (diperbaiki), tidak harus semua saya kira menurut saya kalau Manahan," ucapnya.
Untuk diketahui FIFA melakukan inspeksi terkait kesiapan lima lapangan yang ada di Solo. Kelima stadion tersebut di antaranya Sriwedari Solo, Kota Barat, Sriwaru, UNS, Blulukan, hingga Banyuanyar. Inspeksi tersebut dilakukan untuk melakukan kesiapan setiap lapangan yang akan diajukan sebagai venue Piala Dunia U-17.
Dari hasil inspeksi tersebut, FIFA menyoroti rumput Stadion Manahan yang menguning. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo, Rini mengatakan hal tersebut terjadi lantaran pompa air yang ada di Stadion Manahan Solo belum dapat bekerja secara maksimal. "Karena kondisi pompa kami yang masih kurang maksimal begitu jadi PR-nya untuk rumput," kata Rini.