Kamis 03 Aug 2023 14:19 WIB

Jawaban Adzan dan Iqamat tak Semua Sama, Bagaimana Redaksinya? Ini Fatwa Imam Al-Ghazali

Disunnahkan menjawab suara adzan dan iqamat

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Adzan (ilustrasi). Disunnahkan menjawab suara adzan dan iqamat
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Adzan (ilustrasi). Disunnahkan menjawab suara adzan dan iqamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika adzan berkumandang maka disunahkan bagi setiap Muslim yang mendengarnya untuk menjawab adzan tersebut. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri:

 إِذَا سَمِعْتُمْ النِّدَاءَ، فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ Artinya: “Apabila kalian mendengar azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin.” (HR Muslim).

Baca Juga

Lalu bagaimana caranya menjawab adzan dan iqamat? Dalam kitab Bidayat al-Hidayah karya Imam Al Ghazali dijelaskan bahwa ketika mendengar muadzin mengumandangkan adzan maka hendaknya menjawab seperti yang diucapkan muadzin.

Terkecuali ketika muadzin mengucapkan حي على الصلاة hayya alas sholah (mari mendirikan sholat) dan حي على الفلاح hayya alal falah (mari menuju kemenangan) maka hendaknya menjawab dengan bacaan hauqalah yaitu:

لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم la haula wa la quwwata illa billahil aliiyyil adhim yang artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Mahatinggi lagi Mahaagung." 

Begitu juga ketika muadzin mengucapkan الصلاة خير من النوم 'ashsholatu khoirun minannaum (sesungguhnya sholat lebih baik dari tidur), maka hendaknya menjawab dengan lafaz: صدقت وبررت shodaqta wabarorta (engkau benar dan bagus ucapanmu).  

فإذا قال المؤذن: الله أكبر ، الله أكبر. فقل مثل ذلك ، وكذلك في كل كلمة. فإذا قال: حي على الصلاة ،حي على الفلاح. فقل فيهما: لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم. فإذا قال : الصلاة خير من النوم. فقل: صدقت وبررت  

“Maka ketika muadzin menyeru : Allahuakbar, Allahu Akbar. Maka jawablah seperti itu juga. Begitu juga pada setiap kalimat adzan. Ketika muadzin mengucapkan 'hayya alas sholah' dan ketika muadzin mengucapkan 'hayya 'alal falah' maka jawablah kedua seruan tersebut dengan membaca: laa haula wala quwwatil Lila billahil 'aliyyil adzim. Ketika muadzin mengucapkan 'ashsholatu khoirun minananaum. Maka ucapkan: shodaqta wabarorta." (Bidayat al-Hidayah halaman 98-99 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut) 

Baca juga: Alquran Bukan Kalam Allah SWT Menurut Panji Gumilang, Ini Bantahan Tegas Prof Quraish

Begitu juga ketika mendengar iqamah hendaknya menjawab dengan kalimat yang serupa. Kecuali ketika lafaz  قد قامت الصلاة 'qad qamati sholat' (sungguh akan didirikan sholat) maka hendaknya menjawab dengan lafaz:  أقامها الله وأدامها ما دامت السماوات والأرض aqomahallahu wa adamaha ma damatis samawati wal Ardhi' (Semoga Allah mendirikan dan melanggengkan selama langit dan bumi masih kekal abadi).  

فإذا سمعت الإقامة ، فقل مثل ما يقول ، إلا في قوله: قد قامت الصلاة. فقل : أقامها الله وأدامها ما دامت السماوات والأرض.

Maka ketika engkau mendengar iqomah, maka ucapkanlaj seperti apa yang diucapkan dalam iqomah. Kecuali ketika sampai pada ucapan: 'qod qomati sholat'. Maka jawablah dengan ucapan: aqomahallahu wa adamaha ma damatis samawati wal Ardhi'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement