Rabu 18 Dec 2024 20:28 WIB

Mimpi Bilal Bertemu Rasulullah SAW yang Merindukannya dan Adzan Hebohkan Madinah

Rasulullah SAW merindukan ziarah Bilal ke Madinah

Umat muslim mengantre untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya Abu Bakar dan Umar bin Khattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Kamis (4/5/2023). Raudhah dan makam Nabi Muhammad SAW yang berada di kawasan Masjid Nabawi tersebut menjadi salah satu tujuan umat Islam saat berkunjung ke Kota Madinah. Tempat tersebut menjadi area favorit para jamaah untuk melakukan amalan ibadah kepada Allah SWT yang diyakini menjadi tempat mustajab berdoa. Saat ini untuk masuk ke Raudhah diperlukan tasreh (izin masuk) yang dapat dapat diajukan secara mandiri melalui platform Nusuk, sebuah aplikasi yang disediakan Kerajaan Arab Saudi.
Foto: Republika/Prayogi
Umat muslim mengantre untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya Abu Bakar dan Umar bin Khattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Kamis (4/5/2023). Raudhah dan makam Nabi Muhammad SAW yang berada di kawasan Masjid Nabawi tersebut menjadi salah satu tujuan umat Islam saat berkunjung ke Kota Madinah. Tempat tersebut menjadi area favorit para jamaah untuk melakukan amalan ibadah kepada Allah SWT yang diyakini menjadi tempat mustajab berdoa. Saat ini untuk masuk ke Raudhah diperlukan tasreh (izin masuk) yang dapat dapat diajukan secara mandiri melalui platform Nusuk, sebuah aplikasi yang disediakan Kerajaan Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ibn Al-Atsir dalam Usud al-Ghabah fi Ma’rifah as-Shahabah menjelaskan bahwa suatu ketika bilal bermimpi bertemu Rasulullah SAW dalam tidurnya, saat sudah berada di Syam, Suriah kini. 

عن بلال رضي الله عنه أنه رأى النبي صلى الله عليه وسلم في منامه؛ أي: وهو في الشام، وهو يقول: ما هذه الجَفوة يا بلال؟ أما آن لك أن تزورنا، فانتبه حزينًا، فركب إلى المدينة، فأتى قبر النبي صلى الله عليه وسلم، وجعل يبكي عنده ويُمرغ عليه، فأقبَل الحسن والحسين، فجعل يُقبِّلهما ويَضُمُّهما، فقالا له: نشتهي أن تؤذن في السَّحر، فعلا سطح المسجد، فلما قال: "الله أكبر، الله أكبر" ارتجت المدينة

Baca Juga

Rasulullah SAW dalam mimpinya tersebut bersabda, “Wahai Bilal, Ada apa dengan keengganan ini, wahai Bilal, bukankah ini sudah waktunya engkau mengunjungi kami?”

Bilal pun bangun dengan perasaan sedih, lalu pergi ke Madinah, lalu mendatangi makam Nabi -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam-, lalu menangis di sana. Saat bertemu berada di Madinah, dia bertemu dengan Hasan dan Hussein, mencium dan memeluk keduanya.

Kedua cucu Nabi SAW itu pun meminta Bilal mengumandangkan adzan di Madinah saat waktu subuh. Dan benar saja. Ketika Bilal melantunkan satu demi satu seruan adzan, Madinah heboh. “Ketika ia mengucapkan, ‘Allahu akbar, Allahu akbar,’ maka berguncanglah kota itu.

Sementara itu, adzan yang pertama kali dikumandangkan di dunia terjadi pada tahun pertama Hijriyah. Di masa ini, dakwah Islam telah cukup besar ketika melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah.

Adzan pertama kali dikumandangkan oleh Bilal yang dikenal memiliki suara merdu. Saking indahnya suara yang dimiliki Bilal bin Rabbah, setiap orang yang mendengar adzan dari yang dilafalkan Bilal sangat terenyuh dan bergetar hebat.

BACA JUGA: Media Ungkap Angkatan Udara Israel Dibantu AS Siapkan Misi Besar, Serang Iran?

Namun sebelum umat Muslim kala itu sepakat untuk menjadikan azan sebagai penanda waktu shalat, sejumlah diskusi mengenai penanda waktu shalat yang seperti apa yang akan digunakan terjadi.

Imam Muslim dalam kitab Shahih menjelaskan bahwa sebelum azan perdana berkumandang, kaum Muslimin yang baru tiba di Madinah menunggu waktu sholat. Kendati demikian tak ada satu pun dari mereka yang dapat mengetahui pasti kapan waktu sholat tiba.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement