Jumat 04 Aug 2023 10:54 WIB

Puan Maharani: Bukan Kali Saja Terjadi Bencana Kelaparan di Papua

Ketua DPR Puan Maharani sebut bukan kali ini saja terjadi bencana kelaparan di Papua.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
KELAPARAN BERULANG DI PAPUA. Ketua DPR Puan Maharani sebut bukan kali ini saja terjadi bencana kelaparan di Papua.
Foto: Republika
KELAPARAN BERULANG DI PAPUA. Ketua DPR Puan Maharani sebut bukan kali ini saja terjadi bencana kelaparan di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Ia meminta pemerintah mempersiapkan solusi jangka panjang untuk mencegah bencana yang hampir terjadi setiap tahun itu.

Ia menekankan, mereka tidak boleh dilupakan dan gotong royong seluruh pihak diperlukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Maka itu, Puan meminta pemerintah melakukan langkah-langkah terpadu.

Baca Juga

Apalagi, ia mengingatkan, ini bukan bencana kelaparan pertama di Papua karena pada 1982 ratusan warga Jayawijaya, Puncak Jaya, hadapi bencana yang sama. Lalu, pada 1984 dan 1986 kelaparan menimbulkan korban jiwa.

Selain kejadian pada 2023, bencana terkini terjadi pada 2022. Tepatnya, saat empat orang di Lanny Jaya meninggal akibat kelaparan. Sedangkan, di Kabupaten Puncak sendiri bencana kelaparan hampir setiap tahun terjadi.

"Penyelesaian persoalan kelaparan di pegunungan Papua harus dilakukan secara komprehensif. Tidak cukup memberi bantuan, tapi antisipasi agar ke depannya kelaparan bisa dihindari. Solusi harus dihadirkan terpadu," kata Puan.

Ia menegaskan, penyelesaian bencana kelaparan secara terpadu diperlukan mengingat medan geografis yang sulit menyebabkan bantuan susah sampai. Pasalnya, akses yang paling mudah dan cepat dengan menggunakan pesawat.

"Maka, harus ada intervensi khusus, sehingga masyarakat segera mendapat bantuan," ujar Puan.

Puan mendukung upaya-upaya pengamanan dari TNI-Polri dalam penyaluran bantuan ke warga Papua Tengah. Sebab, BNPB melaporkan gangguan keamanan dari OPM saat tim menuju lokasi pengungsian warga untuk memberi bantuan.

Puan menyebut, dukungan dari TNI-Polri bisa membantu penyaluran logistik yang kemungkinan tertahan. Ia menegaskan, sebagai pilar penjaga keamanan TNI-Polri harus menjamin keamanan saat pasokan bantuan tiba di Papua.

"Upayakan agar bantuan untuk warga segera sampai dan antisipasi masalah saat pendistribusian, pastikan masyarakat aman saat menerima bantuan," kata Puan.

Selain itu, ia mendukung langkah-langkah pemerintah yang menetapkan tambahan masa tanggap darurat bencana kekeringan di Papua menjadi dua pekan. Puan berharap, seluruh elemen bangsa bisa memberi sumbangsih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement