Selasa 07 Oct 2025 20:11 WIB

Gus Yasin Ungkap Cerita di Balik Islah PPP dan Figur Kiai yang Memediasi Dua Kubu

Figur kiai tersebut pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dan DPRD.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, menyampaikan keterangan kepada awak media di kediamannya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/10/2025).
Foto: Kamran Dikarma
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, menyampaikan keterangan kepada awak media di kediamannya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, mengungkap dinamika di balik islahnya PPP. Dia mengatakan, terdapat figur kiai yang memediasi kubu Muhamad Mardiono dan Agus Suparmanto yang sempat saling mengeklaim menjadi ketua umum PPP periode 2025-2030.

Gus Yasin menerangkan, salah satu semangat Muktamar PPP ke-10 yang digelar di Ancol, Jakarta, pada 26-28 September 2025, adalah bagaimana membawa partai berlogo Ka'bah itu kembali ke Senayan.

Baca Juga

"Karena kita melihat dari pemilu 2014 menuju 2019, itu ada penurunan (perolehan suara). Apalagi saat ini kita tidak lolos (ke DPR RI)," kata Gus Yasin ketika diwawancarai di kediamannya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/10/2025).

Namun dalam muktamar tersebut, Gus Yasin mengakui, baik Agus Suparmanto maupun Muhamad Mardiono, masing-masing memiliki data yang menjadi pijakan mereka mengeklaim kursi ketua umum secara aklamasi. Hal itu yang memicu kekisruhan dalam muktamar.

"Tapi itu tidak kita bicarakan lagi. Kita bicaranya adalah bagaimana setelah Muktamar ke-10 ini bisa membawa Partai Persatuan Pembangunan kembali ke Senayan. Itu yang paling utama," ujar Gus Yasin.

Menurut Gus Yasin, pascaaksi saling klaim antara Agus dan Mardiono, komunikasi internal segera dibangun. Dalam proses tersebut disampaikan bahwa penyelesaian perkara dualisme kepengurusan bisa memakan waktu setidaknya dua tahun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement