REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popularitas smarthome alias rumah pintar sedang meningkat. Memang banyak kelebihannya, termasuk kenyamanan, keamanan, dan efisiensi energi. Masalahnya, pengoperasian sebagian besar rumah pintar bergantung pada konektivitas internet.
Media teknologi daring Howtogeek menyarankan agar rumah pintar bisa juga dioperasikan secara offline, supaya dapat berfungsi secara mandiri tanpa bergantung pada internet. Ini karena rumah pintar yang mengandalkan internet dapat terkendala bila internet mati atau berisiko mengalami masalah soal privasi.
Berbagai jenama teknologi dianjurkan memprioritaskan kemampuan perangkat rumah pintar untuk bisa beroperasi secara lokal dan offline, sambil memastikannya tetap mudah digunakan dan efektif.
Berikut 10 alasan utama lebih baik memilih rumah pintar yang dapat bekerja secara offline, dikutip dari laman GizChina, Jumat (4/8/2023).
1. Peningkatan keamanan
Salah satu masalah terbesar dengan rumah pintar adalah keamanan. Saat perangkat terhubung ke internet, amat rentan terhadap peretasan dan ancaman dunia maya lainnya. Dengan bekerja tanpa internet, rumah pintar tidak terlalu rentan terhadap jenis serangan ini.
2. Privasi lebih terlindungi
Dengan menghubungkan perangkat rumah pintar dengan koneksi internet, banyak data tentang pengguna dan kebiasaan penggunaan yang dihimpun. Sebaliknya, jika dioperasikan secara offline, pengguna dapat memiliki kontrol lebih besar atas data dan melindungi privasi.
3. Tak terpengaruh meski internet mati
Saat internet mati, itu bisa menjadi masalah besar bagi rumah pintar yang dioperasikan secara online. Menurut Forbes, dengan bekerja secara offline, perangkat smart home akan tetap bisa diandalkan dan berfungsi penuh meski internet mati.
4. Tagihan lebih sedikit
Rumah pintar secara umum dapat membantu menghemat uang untuk tagihan listrik dengan mengatur segalanya, mulai dari suhu hingga lampu. Dengan bekerja secara offline, rumah pintar seharusnya tetap bisa memberikan manfaat tersebut tanpa bergantung pada koneksi internet.
5. Peningkatan keandalan
Ketika rumah pintar terhubung ke internet, itu hanya dapat berfungsi dengan baik ketika koneksi internet sangat lancar. Dengan bekerja offline, rumah pintar lebih andal dan tak lagi menghadapi masalah konektivitas sehingga akan berfungsi optimal.
6. Kontrol lebih besar
Saat rumah pintar bekerja secara offline, pengguna memiliki kontrol lebih besar atas perangkat. Pengguna tetap dapat menggunakan perintah suara atau aplikasi seluler untuk mengontrol perangkat, serta tidak perlu khawatir dibajak atau dikendalikan dari jarak jauh oleh orang lain.
7. Tidak ada masalah kompatibilitas
Rumah pintar dengan pemakaian offline jarang bermasalah terkait kompatibilitas dengan perangkat baru atau pembaruan, tidak seperti perangkat online. Perangkat offline akan terus bekerja dengan mulus tanpa perlu pembaruan atau perubahan apa pun.
8. Tidak ada biaya berlangganan
Beberapa perangkat rumah pintar memerlukan biaya berlangganan untuk mengakses fitur atau layanan tertentu. Dengan bekerja secara offline, pengguna dapat menghindari biaya berlangganan tersebur dan tetap menikmati manfaat dari rumah pintar.
9. Otonomi lebih besar
Rumah yang benar-benar menerapkan konsep smarthome seharusnya mandiri dan otonom. Dengan bekerja secara offline, smart home dapat berfungsi secara independen dari faktor eksternal, seperti konektivitas internet atau biaya berlangganan.
10. Peningkatan masa pakai
Saat rumah pintar bekerja secara luring, maka tidak terlalu rentan terhadap ancaman dunia maya dan masalah kompatibilitas. Pada akhirnya, itu dapat meningkatkan masa pakai perangkat sehingga lebih awet.