Jumat 04 Aug 2023 17:53 WIB

BNPB: Pengiriman Bantuan Logistik Papua Dicicil Sehari 1,8 Ton

Kapasitas pesawat Cessna 208 Caravan hanya memiliki daya angkut 900 kg bantuan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Friska Yolandha
Bantuan pangan Papua (ilustrasi). BNPB mengatakan, pengiriman bantuan logistik ke beberapa distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah untuk kasus kelaparan, dicicil.
Foto: ANTARA/Olha Mulalinda
Bantuan pangan Papua (ilustrasi). BNPB mengatakan, pengiriman bantuan logistik ke beberapa distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah untuk kasus kelaparan, dicicil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, pengiriman bantuan logistik ke beberapa distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah untuk kasus kelaparan, dicicil. Hal itu, karena kapasitas pengiriman pesawat Cessna 208 Caravan hanya memiliki daya angkut 900 kg.

“Proses pengiriman terus berjalan, per hari 2 sorti. 1 sorti 900 kg, jadi sehari terkirim ke Sinak 1,8 ton,” kata Abdul saat dikonfirmasi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Baca Juga

Ditanya kendala pengiriman, dia menyebut ada dari sisi cuaca. Namun demikian, khusus keamanan atau ancaman lainnya dari OPM dia sebut tidak ada.

“Iya (tidak ada). Keamanan kondusif,” tutur dia.

Abdul menjelaskan, pengiriman bantuan lainnya juga akan dilakukan secara langsung ke Agandugume mulai besok, Sabtu (5/8/2023). “Target satu hari besok mudah-mudahan tidak terkendala cuaca,” ucapnya.

Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengonfirmasi kendala cuaca dan keamanan dalam pengiriman bantuan logistik untuk warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dia mengatakan, seharusnya pendaratan pesawat dan kru untuk pengiriman bantuan bisa mendarat di lapangan terbang terdekat permukiman warga, yaitu distrik Agandugume karena berdekatan dengan dua desa terdampak kelaparan lainnya.

“Cuma bantuan belum bisa sampai ke distrik Agandugume karena terkendala cuaca dan alasan keamanan. Tetapi kemaren saya berkoordinasi dengan Pangdam, Bupati, juga para kepala suku untuk dipastikan lapangan udara Agandugume aman didarati pesawat,” kata Muhadjir saat dikonfirmasi Republika lewat pesan singkat, Jumat (4/8/2023).

Meski demikian, ia menjelaskan, para pilot dan maskapai penerbangan menolak terbang ke Agandugume karena alasan keamanan.

Lebih jauh, Muhadjir mengatakan, logistik akhirnya dikirimkan hingga ke Sinak. Dari lokasi tersebut, para warga dari Agandugume datang mengambil bantuan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement