REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Politisi oposisi utama Rusia, Alexei Navalny, dijatuhi hukuman tambahan 19 tahun penjara pada Jumat (4/8/2023). Dia dinyatakan bersalah atas serangkaian dakwaan baru. Saat ini Navalny diketahui sudah mendekam di penjara.
Dalam umpan video dari sidang pengadilan di koloni pemasyarakatan di timur Moskow, Navalny terlihat mengenakan seragam penjara hitam. Ia berdiri dengan tangan terlipat saat mendengarkan putusan. Umpan audio dari ruang sidang sangat buruk sehingga sangat sulit mendengarkan putusan hakim.
Namun para pendukung Navalny di media sosial menyampaikan bahwa tokoh oposisi berusia 47 tahun itu kembali dijatuhi hukuman penjara selama 19 tahun. Saat ini Navalny sedang menjalani hukuman 11,5 tahun penjara di koloni pemasyarakatan atas beberapa dakwaan, termasuk penipuan. Navalny memandang dakwaan terhadapnya dibuat-buat untuk membungkamnya.
Navalny adalah “musuh” politik terkuat Presiden Rusia Vladimir Putin. Navalny ditangkap otoritas Rusia pada Januari 2021 lalu, sesaat setelah dia kembali dari Jerman. Pada Agustus 2020, dia sempat diracun menggunakan agen saraf Novichok. Namun setelah menjalani perawatan intensif dan melewati masa koma di sebuah rumah sakit di Berlin, Navalny selamat. Rusia dituding sebagai dalang di balik aksi percobaan pembunuhan terhadap Navalny.
Pada Februari 2021, Navalny dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara karena melanggar ketentuan hukuman percobaan dari hukuman penggelapan tahun 2014. Navalny menuding tuduhan terhadapnya terkait kasus tersebut bermotif politik. Penangkapan dan pemenjaraan Navalny memicu gelombang protes di Rusia. Otoritas berwenang Rusia merespons aksi tersebut dengan penangkapan massal.
Saat ini Navalny ditahan di koloni pemasyarakatan di timur Moskow. Koloni pemasyarakatan di Rusia terkenal karena kondisi kehidupan yang keras dan kebrutalan mereka. Alih-alih di sel individu, para tahanan ditempatkan di barak. Mereka dipaksa untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Narapidana di koloni pemasyarakatan dibagi menjadi empat kategori berdasarkan beratnya kejahatan yang dilakukan.
Koloni pemasyarakatan juga memiliki langkah-langkah keamanan lebih ketat dan lebih banyak pembatasan pergerakan. Terdapat sekitar 700 koloni pemasyarakatan di Rusia yang dihuni hampir setengah juta tahanan.