REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Di antara peristiwa mahadahsyat yang terjadi setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala pada hari kiamat adalah terbelahnya langit dan hancur lebur seluruh benda-benda langit.
Setiap benda-benda langit tak lagi beredar menurut orbitnya, sehingga bintang-bintang, planet, saling bertabrakan satu sama lainnya.
اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ ١ وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ ٢ وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْۙ ٣ وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙ ٤ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَاَخَّرَتْۗ ٥
Artinya, “Apabila langit terbelah; dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan; dan apabila lautan dijadikan meluap; dan apabila kuburan-kuburan dibongkar; (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya).” (QS al-Infitar ayat 1-5)