Senin 07 Aug 2023 08:14 WIB

Badan Survei Arkeologi India Periksa Kompleks Masjid Gyanvapi

Survei untuk menentukan apakah masjid Gyanvapi dibangun di atas sebuah kuil Hindu.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan udara menunjukkan masjid Gyanvapi, kiri, dan kuil Kashi Vishwanath di tepi sungai Gangga di Varanasi, India, 12 Desember 2021.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Pemandangan udara menunjukkan masjid Gyanvapi, kiri, dan kuil Kashi Vishwanath di tepi sungai Gangga di Varanasi, India, 12 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Survei Arkeologi India pada Ahad (6/8/2023) melakukan tes ilmiah pada daerah tersebut di bawah tiga kubah masjid Gyanvapi di Varanasi. Survei tersebut untuk menentukan apakah benar masjid Gyanvapi dibangun di atas sebuah kuil Hindu.

Survei itu terjadi bahkan ketika pihak Muslim memperingatkan mereka akan memboikot seluruh kegiatan survei jika rumor tersebar bahwa simbol dan objek agama Hindu telah ditemukan.

Baca Juga

Penasihat pemerintah Rajesh Mishra mengatakan pekerjaan survei dimulai sekitar pukul 08.00 dan berlanjut hingga pukul 17.00. ASI mengambil istirahat makan siang dua jam di sore hari.

“Pekerjaan survei akan dilanjutkan pada Senin pagi,” kata Mishra dilansir dari NDTV, Senin (7/8/2023).

Pengacara pihak Hindu Wisnu Shankar Jain mengatakan tes ilmiah daerah di bawah ketiga kubah masjid dilakukan pada Ahad oleh ASI. “Fotografi, pemetaan, dan pengukuran area telah dilakukan. Beberapa ruang bawah tanah telah dibersihkan dan pekerjaan survei mereka akan dilanjutkan besok," kata Jain.

Sekretaris Masjid Anjuman Intezamia yang mengelola masjid Gyanvapi, Syed Mohammad Yasin mengatakan Muslim dan pendukungnya hadir selama survei pada Ahad pada hari kedua. Pihak Muslim tidak datang dalam survei pada hari pertama, Jumat.

Yasin mengingatkan agar tidak menyebar "rumor" bahwa simbol dan objek agama Hindu telah ditemukan selama survei. Jika rumor itu disebarkan tanpa bukti, ia akan bertindak memboikot pekerjaan survei.

Jain menanggapi pernyataan itu, bahwa tidak ada yang mewakili pihak Hindu akan mengomentari apa yang ditemukan dalam survei karena survei sedang dilakukan di bawah pengawasan pengadilan.

Sudhir Tripathi, advokat lain yang mewakili pihak Hindu, mengatakan pada Sabtu bahwa Differential Global Positioning System (DGPS) dan teknik serta mesin lainnya digunakan untuk survei tersebut. “Pihak Hindu puas dengan survei sejauh ini,” katanya.

Mahkamah Agung pada Jumat menolak untuk menunda perintah Pengadilan Tinggi Allahabad pada survei ASI di masjid Gyanvapi, sebuah latihan yang menurut Muslim akan membuka kembali luka masa lalu. Ketua Mahkamah Agung DY Chandrachud dan Hakim JB Pardiwala dan Manoj Misra, bagaimanapun, meminta ASI untuk tidak melakukan tindakan invasif selama survei.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement