Senin 07 Aug 2023 16:14 WIB

Nasdem: Khofifah atau Yenny Wahid Potensial Jadi Cawapres Anies

Cawapres dari kalangan NU bisa mengatasi kelemahan Anies di Jateng dan Jatim.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tausiah saat peringatan Harlah ke-77 Muslimat NU di Alun-alun Kota Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (28/5/2023). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tausiah saat peringatan Harlah ke-77 Muslimat NU di Alun-alun Kota Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (28/5/2023). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi sebelumnya pernah mengimbau Anies Rasyid Baswedan untuk memilih calon wakil presiden (cawapres) dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut bertujuan untuk menutupi kelemahan Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kini, ia pun menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Khofifah Indar Parawansa dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid potensial menjadi pendamping Anies pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Apalagi kedua nama tersebut dikenal sebagai sosok yang pluralis.

Baca Juga

"Anies-Khofifah atau Anies-Yenny, keduanya perempuan yang potensial dan berbasis Islam kultural, dan pluralis. Itu ideal untuk Indonesia," ujar Gus Choi lewat pesan singkat, Senin (7/8/2023).

Ia sendiri mengamini bahwa Nahdlatul Ulama (NU) sebagai institusi tidak boleh berpolitik praktis. Dimana tugas dan fungsi utamanya adalah di bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

"Kepada warga NU yang berpolitik diberi bekal sembilan pokok pedoman berpolitik bagi warga NU. Antara lain boleh menjadi aspiran partai politik apapun dan di manapun, berpolitik dilakukan dengan akhlak dan berorientasi untuk kemaslahatan bangsa dan negara," ujar Gus Choi.

"Semua masih terbuka, karena pendaftaran pasangan capres-cawapres masih lama," kata dia menambahkan.

Partai Nasdem sendiri merekam bahwa Anies masih memiliki kelemahan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan memilih cawapres dari NU, harapannya suara Anies akan meningkat di dua provinsi tersebut pada Pilpres 2024.

"Anies tahu, kita tahu bahwa kelemahan Anies paling tidak dari hasil-hasil survei itu lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Nah oleh karena itu, maka cari figur, siapa mereka? nah di sini karena mereka pada umumnya adalah basis nahdliyin, maka figur nahdliyin itu yang kita inginkan," ujar Gus Choi dalam sebuah diskusi daring, Rabu (2/8/2023).

Anies sendiri tak banyak bicara soal sosok yang akan jadi cawapres. Ia saat ini ingin fokus membicarakan ihwal membawa Indonesia yang adil dan sejahtera.

"Kami tak mau terlalu banyak berbicara soal itu (cawapres). Kita ingin bicara bagaimana Indonesia besok lebih adil, kesempatan kerja lebih banyak, harga makanan dan minuman lebih murah," ujar Anies di kediamannya, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Ia juga tak mau mengomentari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali. Ia menegaskan, pengumuman nama yang akan menjadi pendampingnya untuk Pilpres 2024 hanya soal waktu yang tepat. "Begitu diumumkan sudah selesai nanti," ujar Anies.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement