Senin 07 Aug 2023 21:36 WIB

Polisi: 7.500 Jiwa Terdampak Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah

Bantuan pemerintah diklaim dapat sampai dan diterima oleh masyarakat terdampak.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menyalurkan bantuan bahan pokok bagi para korban terdampak bencana kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (5/8/2023).
Foto: ANTARA/HO-Ditjen Perhubungan Udara
Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menyalurkan bantuan bahan pokok bagi para korban terdampak bencana kekeringan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Sabtu (5/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Kekeringan dan kelaparan yang melanda Papua Tengah, berdampak pada nasib 7.500 jiwa di tiga distrik di Kabupaten Puncak. Enam orang, termasuk balita dinyatakan meninggal dunia akibat kekurangan sumber pangan.

Polda Papua melaporkan, koordinasi lintas sektoral akan melakukan tiga langkah sebagai tanggap darurat. Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo mengatakan, tim lintas sektoral akan melakukan penyelidikan terkait enam warga yang meninggal dunia.

Baca Juga

“Penanganan darurat meliputi penyelidikan epidemiologi (mitigasi penyebaran penyakit) terhadap korban meninggal dunia,” kata Kombes Benny dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Kedua, kata Kombes Benny, Polri bersama-sama Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan pendistribusian bantuan logistik. Baik berupa makanan baik dan berigizi, serta obat-obatan. “Bahwa bencana kekeringan tersebut saat ini berdampak pada 7.500 jiwa,” tutur Kombes Benny.

Dan kerja sama lintas sektoral juga akan melakukan penyuluhan kesehatan berkala. “Yang dilakukan oleh emergency medical team (EMT) Regional Papua,” kata Kombes Benny menambahkan.

Saat ini yang prioritas dilakukan, kata Kombes Benny yakni memastikan pendistribusian bantuan logistik dan pangan ke distrik-distrik yang menampung pengungsi. Warga dari tiga distrik yang mengalami keparahan bencana kekeringan dan kelaparan berasal dai Agandugume, Lambewi, dan Oneri.

Konsentrasi bantuan, saat ini berada di Distrik Sinak yang menjadi lokasi induk pengungsian, dan posko utama penyebaran bantuan kemanusian. Kata Kombes Benny sampai dengan saat ini, Senin (7/8/2023), bantuan dari pemerintah terus mengalir.

“Pendistribusian kepada masyarakat terdampak akan didistribusikan oleh TNI dan Polri, mengingat kondisi medan yang berat dan hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua, serta helikopter. Kami memastikan, bahwa bantuan pemerintah tersebut dapat sampai dan diterima oleh masyarakat yang terdampak,” ujar Kombes Benny.

Sejak pekan lalu, bantuan dari pemerintah, berangsur mendarat di Papua Tengah untuk didistribusikan. Dari Kementerian Sosial (Kemensos), sudah mengalokasikan bantuan 10 ribu paket makanan siap santap dan tiga ribu paket kemasan daging rendang.

Juga menggelontorkan tiga ribu paket susu protein tinggi, dan tiga ribu paket sembilan bahan pokok (sembako). Kementerian juga menyediakan dua ribu unit tenda gulung untuk warga yang mengungsi, serta 10 ribu selimut, dan dua ribu matras, juga dua ribu kasus lipat. Untuk pakaian, kementerian tersebut juga mengirimkan dua ribu pasang untuk dewasa, dan dua ribu untuk anak-anak.

Adapun untuk kebutuhan energi, pemerintah menyiapkan 20 unit generator pembangkit listrik portable, dan tiga unit kendaraan jelajah roda dua untuk mobilitas distribusi logistik perbantuan. Dan dari kepolisian, kata Kombes Benny, sudah menyiapkan 50 ton beras kualitas baik, untuk didistribusikan ke para warga pengungsi.

photo
KELAPARAN BERULANG DI PAPUA - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement