Senin 07 Aug 2023 21:54 WIB

Bukan Cuma Bermanfaat untuk Bayi, Menyusui Juga Cegah Pendarahan Setelah Melahirkan

Ada banyak manfaat pemberian ASI yang bisa dirasakan ibu setelah melahirkan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu menyusui (Ilustrasi). Menyusui dapat mencegah pendarahan pasca persalinan, baik normal maupun caesar.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ibu menyusui (Ilustrasi). Menyusui dapat mencegah pendarahan pasca persalinan, baik normal maupun caesar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian Air susu ibu (ASI) banyak memiliki manfaat untuk anak. Selain itu, ASI juga ternyata bermanfaat untuk ibu, terutama setelah melahirkan.

Konselor laktasi DNA juga seorang bidan, Jamilatus Sadiyah, menyusui dapat mencegah pendarahan pascapersalinan, baik normal maupun caesar. Ketika melahirkan, ada ari-ari atau plasenta yang keluar.

Baca Juga

Saat plasenta terlepas, pembuluh darahnya harus menutup. Artinya, ibu butuh kontraksi rahim yang bagus. Kontraksi yang bagus akan memuncul hormon oksitosin saat bayi menyusu.

"Makanya ibu yang pasca-melahirkan dan menyusui, rasanya seperti mens, mules-mules, itu sebenarnya lagi kontraksi rahim," jelas Jamilatus dalam acara Philips Avent media gathering yang bertajuk "Parent Your Way Confidently: Embracing Every Motherhood Journey" dalam memperingati World Breastfeeding Week 2023, Jakarta, Kamis (3/7/2023).

Menyusui juga akan mempercepat involusi uterus sehingga rahimnya lebih mudah mengecil. Menyusui pun dapat mempercepat tubuh ibu kembali semula.

Berdasarkan riset, menyusui bisa mengurangi risiko kanker payudara, ovarium, dan serviks. Selain itu, menyusui juga bisa menjadi metode kontrasepsi alami.

Sementara itu, bagi bayi ASI bermanfaat untuk mengurangi risiko stunting, obesitas, diabetes, tingkat kecerdasannya (IQ) lebih tinggi, serta emosional anak dan spiritual juga lebih baik. Selain itu, bonding dengan ibunya juga jauh lebih optimal serta meningkatkan imunitas.

"Karena pada ASI terdapat vaksin alami, ketika ibunya sakit akan membentuk antibodi yang keluar untuk bayinya. Begitu juga saat ibunya sakit, bisa jadi obat, air liur bayi memberi sinyal pada payudara, mama butuh ini," ujar Jamilatus seraya menyebut menyusui juga mengurangi risiko autism spectrum disorder (ASD).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement