Selasa 08 Aug 2023 06:35 WIB

Dolar AS Naik Tipis karena Investor Tunggu Data Inflasi AS

Indeks dolar AS naik 0,03 persen menjadi 102,0423 pada akhir perdagangan.

Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Indeks dolar AS naik 0,03 persen menjadi 102,0423 pada akhir perdagangan.
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (29/9/2022). Indeks dolar AS naik 0,03 persen menjadi 102,0423 pada akhir perdagangan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS hampir datar, hanya naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (7/8/2023), karena investor menunggu data inflasi AS pekan ini meski didukung secara luas oleh pejabat Federal Reserve yang mengatakan kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan diperlukan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,03 persen menjadi 102,0423 pada akhir perdagangan.

Gubernur Fed Michele Bowman mengatakan pada Senin (7/8/2023) kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target bank sentral AS 2,0 persen. Bowman, dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan ke acara "Fed Listens" di Atlanta, mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga terbaru bulan lalu karena inflasi masih terlalu tinggi dan pertumbuhan lapangan kerja serta indikasi aktivitas lainnya menunjukkan ekonomi terus berkembang pada tingkat "laju moderat".

Baca Juga

Sementara itu, kredit konsumen AS meningkat pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,0 persen selama kuartal kedua, Federal Reserve mengatakan pada Senin (7/8/2023). Kredit bergulir tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 7,1 persen, sedangkan kredit non-bergulir berkembang pada tingkat tahunan sebesar 3,0 persen. Pada Juni, kredit konsumen meningkat pada tingkat tahunan sebesar 4,3 persen.

Sementara itu, Indeks Pergerakan Investor (IMX) naik tipis menjadi 5,53 di Juli, naik tipis dari 5,46 pada Juni, TD Ameritrade melaporkan pada Senin (7/8/2023). IMX adalah indeks berbasis perilaku milik TD Ameritrade, yang menggabungkan posisi dan aktivitas investor Main Street di pasar-pasar.

Produksi industri Jerman turun 1,5 persen pada Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kantor statistik federal Jerman mengatakan pada Senin (7/8/2023), menggarisbawahi tantangan yang dihadapi manufaktur di tengah penurunan ekonomi terbesar Eropa.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1007 dolar AS dari 1,1009 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2784 dolar AS dari 1,2754 dolar AS. Dolar AS dibeli 142,4180 yen Jepang, lebih tinggi dari 141,86 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8730 franc Swiss dari 0,8727 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3364 dolar Kanada dari 1,3379 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,5779 krona Swedia dari 10,5834 krona Swedia.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement