REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Business Director Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo meyakini proses spin off terhadap Unit Usaha Syariah (UUS) perseroan dapat diselesaikan sebelum akhir 2023 ini.
"Kami harapannya bisa dekat-dekat ini, sehingga akhir tahun, ya dalam tahun ini kami bisa lakukan spin off," ujar Bianto kepada wartawan, di Kantor Allianz, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Bianto mengatakan proses spin off UUS Allianz Life Indonesia saat ini sedang dalam tahap permohonan persetujuan kepada otoritas terkait, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami nunggu itu, mudah-mudahan bisa tahun ini kalau semuanya lancar," ujar Bianto.
Dengan spin off, menurutnya, UUS perseroan akan lebih fokus dalam melayani segmen masyarakat yang berorientasi terhadap asuransi berbasis syariah, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya nasabah. Apalagi, di unit syariah Allianz akan ada manajemen sendiri, bahkan CEO sendiri.
"Tingkat kepercayaan nasabah atau calon nasabah yang orientasi syariah lebih besar, karena ada persepsi kalau spin off kan benar-benar terpisah," ujar Bianto.
Dalam upaya mempersiapkan UUS tersebut, pihaknya telah mempersiapkan nama-nama calon yang akan mengisi jajaran direksi maupun komisaris, termasuk telah mempersiapkan infrastruktur dan teknologi untuk unit syariah perseroan tersebut. Salah satunya, perseroan telah mempersiapkan mantan Direktur Utama PT Bank Muamalat Tbk yaitu Achmad Kusna Permana yang direncanakan nantinya akan mengisi posisi sebagai Chief Executive Officer (CEO) pada unit syariah.
Sampai saat ini, Bianto mengatakan telah terdapat sebanyak 35 ribu agen asuransi milik perseroan yang telah memiliki lisensi syariah, dari total seluruh agen perseroan sebanyak 60 ribu. "Kami kira-kira agen yang berlisensi syariah sekitar 35 ribu," ujar Bianto.