Selasa 08 Aug 2023 19:18 WIB

Cerita Erick Thohir, Kunci Rumah Jadi Harapan Sang Ayah

Membuka pintu rumah juga bermakna membuka harapan akan hidup yang lebih baik.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menyapa peserta yang mengikuti Akad Massal KPR BTN di perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (8/8/2023).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menyapa peserta yang mengikuti Akad Massal KPR BTN di perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (8/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak pernah lupa dengan cerita sang Ayah, Mochammad Thohir tentang rumah pertama yang dibeli keluarganya di Tebet, Jakarta Selatan. Menurut Erick, hunian yang dibeli sang Ayah saat itu tidak jauh lebih baik dibandingkan hunian subsidi yang menjadi program pemerintah saat ini. 

Erick menuturkan, pria asal Lampung Tengah kelahiran 1935 itu sudah pergi merantau dari Lampung ke Jawa saat masih berusia 10 tahun. Usai lulus SMP, sang ayah merantau ke Surakarta, Jawa Tengah, dengan menggunakan kereta demi melanjutkan studinya di sekolah tingkat tinggi.

Baca Juga

Usai lulus sekolah, bos Astra itu merantau ke Jakarta untuk mencari kerja bersama sang Istri. Keduanya pun tak langsung membeli rumah, tapi menyewa kamar kos-kosan. Baru setelah Garibaldi Thohir atau Boy Thohir lahir, sang ayah membeli rumah mungil di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Almarhum bapak saya H Mochamad Thohir itu merantau, lalu beliau membeli rumah pertama yang kecil bersama ibu dan kakak saya. Beliau cerita kepada saya, bahwa sebuah kunci rumah itu mengajarkan saya dengan kata-kata: Bahwa rumah itu ketika dibuka, rumahnya, bukan hanya rumah, tapi harapan (agar) lebih maju lagi," tutur Erick saat meresmikan Akad Massal Serentak KPR BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (8/8/2023).