Rabu 09 Aug 2023 16:34 WIB

Imam Besar Islamic Center of Ireland Terkesan dengan Sosok Almarhumah Sinead O'Connor

Pemakaman Sinead O Connor dipimpin oleh imam besar Islamic Center of Ireland.

Red: Reiny Dwinanda
Ribuan penggemar Sinead O Connor atau Shuhada Sadaqat berbaris di jalan-jalan saat menyaksikan proses pemakamannya di County Wicklow, Irlandia, Selasa (8/8/2023).
Foto: Niall Carson/PA via AP
Ribuan penggemar Sinead O Connor atau Shuhada Sadaqat berbaris di jalan-jalan saat menyaksikan proses pemakamannya di County Wicklow, Irlandia, Selasa (8/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Islamic Center of Ireland, sheikh Umar Al-Qadri, memimpin upacara pemakaman penyanyi mualaf Sinead O'Connor sesuai syariat Islam di Irlandia, Selasa (8/8/2023) pagi waktu setempat. Dalam euloginya yang diunggah secara online setelah pemakaman, sheikh Umar mendeskripsikan kesannya terhadap O'Connor yang telah mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat.

"Sinead menderita banyak kesulitan dan kesengsaraan, terutama di tahun-tahun awal kehidupannya, sebagian besar disebabkan oleh orang dewasa dan institusi yang dia hormati, namun dia menunjukkan keyakinan yang teguh dan tak tergoyahkan pada Ilahi," katanya.

Baca Juga

Merujuk versi acapella "Danny Boy" yang dibawakan O'Connor pada 1993, sheikh Umar menggambarkan suara almarhumah dapat memancing tangis. Di sisi lain, suara lirihnya juga membawa ketenangan bagi pendengar.

 

"Sinead sangat menderita dengan banyak kesulitan dan kesengsaraan, terutama di masa kecilnya, sebagian besar dari orang dewasa dan institusi yang dia hormati, namun dia menunjukkan keyakinan yang teguh dan tak tergoyahkan pada Tuhan," kata sheikh Umar, dikutip dari Irish Times, Rabu (9/8/2023).

Selama hidupnya, O'Connor bersikap terbuka dengan pengalaman masa kecilnya yang sarat dengan siksaan dari sang ibunda. Dia juga pernah menuai kontroversi karena merobek foto Paus Paulus Yohanes II saat tampil di acara televisi Saturday Night Live (SNL) pada 1992.

Kala itu, O'Connor memaksudkan tindakannya sebagai protes terhadap banyaknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang berlindung di balik nama Gereja Katolik. Ia merobek foto Paus juga sebagai simbol perlawanannya terhadap kekerasan yang dialami anak-anak karena ibunya dulu menyimpan foto serupa di rumah.

"Semakin banyak nyanyian dan omongannya tentang rasa sakitnya sendiri serta tentang dosa yang merajalela di masyarakat yang dia saksikan, suara dan kata-katanya kian bergema di hati pendengar dan menyentuh hati mereka," ucap sheikh Umar.

Sheikh Umar juga memuji upaya O'Connor untuk mengenal Tuhan. Ia menyebut, penyanyi "Nothing Compares 2 U" itu telah mencontohkan kehidupan yang ditandai dengan hubungan yang mendalam dengan Tuhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement