REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 500 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 1.500 jiwa di Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, mendapatkan pasokan air bersih. Pengiriman air dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi ini karena sebelumnya dilaporkan wilayah tersebut terdampak kekeringan.
''Kami telah melakukan pendistribusian air bersih di Kampung/Desa Padaasih, Cisaat," ujar Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, Kamis (10/8/2023).
Warga Kampung/Desa Padaasih menerima sebanyak 15 ribu liter air bersih dari PMI. Distribusi air dilakukan kepada 500 kepala keluarga (KK) atau 1.500 jiwa di dua RW, yakni RW 04 dan RW 05. Pendistribusian air bersih di Kampung Padaasih, Kabupaten Sukabumi, dengan menggunakan sebuah unit mobil tangki air bernomor polisi B 9463 SFA dilakukan selama empat jam.
Daeng menerangkan, sebanyak enam personil dikerahkan mulai dari staf markas, KSR, TSR hingga P2BK Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Distribusi air bersih di Kampung Padaasih, Kabupaten Sukabumi, merupakan tindak lanjut dari surat permohonan kepala desa.
Kini, Daeng melanjutkan, pihaknya masih menunggu laporan P2BK (Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan-red) terkait pemetaan potensi wilayah kekeringan di Kabupaten Sukabumi. Namun, data sementara yang baru melaporkan ada tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi yakni Jampangtengah, Cisaat, dan Cicurug.
Menurut Daeng, Sukabumi masuk diantara 15 wilayah yang berstatus waspada kekeringan di Jawa Barat. Status waspada ini, yaitu jumlah hari tanpa hujan sedikitnya selama 21 hari dengan prakiraan kemungkinan curah hujan kurang dari 20 milimeter per sepuluh hari atau dasarian lebih dari 70 persen.
Daerah yang berstatus waspada kekeringan di Jawa Barat tersebut diantaranya sebagian wilayah Karawang, Subang utara, Indramayu, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya utara, Ciamis, dan Pangandaran.