Kamis 10 Aug 2023 17:44 WIB

Kyrgyzstan Tutup 39 Masjid dan 21 Madrasah, Temukan Beberapa Dugaan Pelanggaran    

Kyrgyzstan memberlakukan ketat aturan terkait masjid dan madrasah

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Kyrgyzstan. Kyrgyzstan memberlakukan ketat aturan terkait masjid dan madrasah
Foto: EPA-EFE/IGOR KOVALENKO
Kyrgyzstan. Kyrgyzstan memberlakukan ketat aturan terkait masjid dan madrasah

REPUBLIKA.CO.ID, OSH – Pemerintah Kyrgyzstan menutup 39 masjid dan 21 sekolah Islam di wilayah Osh selatan negara itu. Hal ini sebagai bagian dari pemeriksaan massal lembaga keagamaan yang sedang berlangsung   

 

Baca Juga

Seperti dilansir Eurasianet pada Rabu (9/08/2023) Komite Negara untuk Keamanan Nasional Kyrgyzstan (GKNB) pada Selasa (8/8/2023) menjelaskan berbagai sebab penutupan, mulai dari keinginan untuk mencegah dugaan ekstremisme hingga pelanggaran kode bangunan.  

 

Selain itu sebab guru yang bekerja di sejumlah madrasah tidak memenuhi syarat dan memberikan pendidikan agama tanpa izin kepada anak-anak yang hadir.    

 

Instansi pemerintah yang terlibat dalam inspeksi, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Situasi Darurat, dan Kementerian Kesehatan, menemukan 48 masjid dan 40 sekolah agama sepenuhnya melanggar beberapa atau peraturan lainnya. Sekitar 40 dari institusi ini mendapat denda.   

 

Pernyataan GKNB diutarakan dengan tidak jelas, tetapi tampaknya sebagian berargumen bahwa kegagalan untuk mematuhi peraturan keselamatan kebakaran dan mendirikan bangunan secara tidak sah di tanah publik dapat menjadi bagian dari penyebaran radikalisme dan ekstremisme di wilayah Osh.   

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

 

 

Salah satu isunya banyak dari masjid dan madrasah ini beroperasi di luar batas Islam yang disetujui negara.    

 

Pada 2021, terdapat sekitar 3.000 entitas agama Islam di Kyrgyzstan, yang sebagian besar berupa masjid. 

 

Laporan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir tentang berkembangnya tempat ibadah dan pendidikan agama yang dioperasikan secara ilegal.    

 

Pada Juni, GKNB di wilayah Jalal-Abad, yang bertetangga dengan wilayah Osh, mengatakan mereka telah mengidentifikasi 60 masjid yang beroperasi tanpa registrasi yang dikeluarkan  komite negara untuk urusan agama. 

 

Dalam praktiknya, ini berarti para imam di masjid mungkin kurang dalam pelatihan dan tidak mengoordinasikan isi khotbah mereka dengan Lembaga Muslim Kirgizstan atau DUMK.  

 

Sebulan sebelumnya, dinas keamanan menutup dua madrasah bawah tanah di distrik Suzak di wilayah Jalal-Abad. Anak-anak yang bersekolah di madrasah ditemukan tidak bersekolah di sekolah biasa, kata GKNB.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement