Jumat 11 Aug 2023 14:20 WIB

PK Moeldoko Ditolak MA, SBY: Kemenangan Demokrasi

AHY bersyukur bisa menang persidangan 19-0 lawan begal partai Moeldoko.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan dua pesan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PK) yang diajukan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. Pesan tersebut disampaikan kepada AHY lewat panggilan video yang disiarkan di Markas DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023).

SBY tak bisa menghadiri acara tersebut, mengingat sedang berada di tanah kelahiran Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pesan pertama SBY, keputusan MA yang menolak PK dari kubu Moeldoko merupakan kemenangan bagi Partai Demokrat. Namun, keputusan tersebut juga merupakan kemenangan bagi pencari keadilan.

Baca Juga

"Kemenangan bagi pencari kebenaran, pencari keadilan, dan pecinta demokrasi. Keputusan ini juga memberikan harapan yang baik bagi penegakan hukum yang adil di Indonesia," ujar AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat.

Pesan kedua disampaikannya kepada seluruh kader Partai Demokrat. SBY menjelaskan, Demokrat lahir lewat sebuah manifesto yang dibuat pada 2001, yang berisikan makna lambang, bendera, hingga mars.

SBY juga mengungkapkan, jatuh dan bangun sudah dirasakannya saat menggagas hingga melahirkan Partai Demokrat. Lewat kerja keras tersebut, partai berlambang bintang mercy tersebut sukses menjadi pemimpin pemerintahan periode 2004-2010.

"Sehingga tentu tiba-tiba ada orang yang ingin merampas Demokrat ini dengan cara-cara ilegal, cara-cara yang di luar nalar dan etika, tentu bukan hanya kader, tetapi beliau juga yang tak bisa menerima," ujar AHY.

"Untuk itu, atas putusan MA, penolakan terhadap PK KSP Moeldoko tadi, beliau merasa bersyukur, lega. Sekaligus juga semakin yakin bahwa Insya Allah perjuangan Demokrat untuk terus menjadi bagian penegak demokrasi," kata AHY menambahkan.

Menang 19-0...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement