Sabtu 12 Aug 2023 14:12 WIB

Targetkan Cetak 1 Juta Wirausaha Baru, Begini Strategi Kemenkop UKM

Transformasi digital akan bisa membuka peluang usaha.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
Menkop UKM Teten Masduki di Solo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Menkop UKM Teten Masduki di Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah menargetkan dapat menambah jumlah UMKM dan pengusaha hingga satu juta orang di dalam negeri. Untuk itu, terus dilakukan upaya membangun ekosistem demi mempercepat pertumbuhan startup dari unicorn ke decacorn.

"Kita tahu Indonesia memiliki 2.600 startup, kita nomor enam (nomor enam terbanyak di dunia, red.). Tapi kan kita perlu ada percepatan supaya startup betul-betul lahir jadi pebisnis-pebisnis yang tangguh baik di dalam negeri maupun luar," kata Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, di sela puncak acara Hari UMKM Nasional di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/8/2023).

Dijelaskan bahwa target penambahan wirausaha baru dari 3,47 persen menjadi 3,95 persen untuk mendekati standar negara maju. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pembentukan dari sistem pembiayaan, inkubator, hingga kebijakan pemerintah di bidang perdagangan harus diintegrasikan.

"Kira-kira harus nambah sejuta entrepreneur baru. Ini bagian dari roadmap (peta jalan) kami menyiapkan negara maju, karena negara maju minimum empat persen. Eksisting sekarang (negara maju, red.) rata-rata 12 persen," ujarnya.

Terkait inkubator, Teten mengatakan perlu bekerja sama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak produk-produk baru. Harapannya tercipta produk inovatif dan berdaya saing tinggi.

"Jangan buat produk sama karena sama saja membunuh investor lama. Harus buat sesuatu baru," kata dia.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memastikan akan membantu menjaga lalu lintas di sisi konektitivitas.

"Kalau kita ngomong ekosistem digital maka pertama kali yang harus kita pikirkan adalah infrastruktur digitalnya. Kita bicara digital kalau infrastrukturnya nggak ada ya nggak akan bisa jalan," tegasnya.

Apalagi penelitian Google menyatakan bahwa peningkatan 10 persen kecepatan internet akan memberi kontribusi satu persen bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

"Bersaing dengan kawasan ASEAN saja kita tertinggal, bisa dibayangkan. Nanti ngomong ekosistem digital tapi kecepatan internetnya masalah itu problem sendiri, tapi itu pekerjaan kami. Yang pasti bahwa infrastruktur digital memegang peranan kunci untuk mendukung ekosistem digital," kata Budi.

Pada kesempatan sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan ada sembilan juta lapangan kerja yang akan diciptakan pada 10 tahun ke depan dari talenta-talenta digital yang diperlukan oleh ekosistem startup.

"Kami akan terus siapkan ini, karena sekarang bagaimana transformasi digital ini akan bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Banyak sekali kebutuhan kita sehari-hari yang masih belum memberdayakan UMKM kita. Kalau UMKM kita sudah terdigitalisasi maka akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement