Ahad 13 Aug 2023 01:06 WIB

PKS Yakin Anies akan Bijak dalam Menentukan Cawapresnya

PKS tak ingin pemilihan cawapres memicu konflik internal koalisi.

Bakal calon presiden (bacapres) Anies Rasyid Baswedan.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Rasyid Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Presiden PKS Ahmad Syaikhu yakin bahwa bakal calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan akan bijak dalam menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024. Diketahui anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan menyerahkan sepenuhnya hak menentukan cawapres kepada Anies.

"Sesuai dengan piagam koalisi bahwa kami sepakat seluruh urusan bakal cawapres diurus oleh Pak Anies dan saya kira, Pak Anies akan bijak dalam menentukan dengan siapa dia akan didampingi pasangannya," katanya Ahmad Syaikhu, di Bandarlampung, Sabtu (12/8/2023).

Baca Juga

Namun begitu, ia menginginkan bahwa bakal cawapres dari Anies adalah orang yang benar-benar memiliki integritas, mempunyai kapasitas kepemimpinan, dan ada kecocokan atau dwitunggal dengan capresnya.

"Jangan sampai ada konflik satu sama lain, dan paling penting bagaimana bakal cawapres ini punya elektabilitas sehingga peluang menangnya besar," kata dia.

Terkait kapan dan siapa bakal cawapresnya, Presiden PKS itu mengatakan bahwa pihaknya dan partai koalisi memberikan keleluasaan bagi Anies untuk menentukan. "Tentu semua parpol memberikan masukan terkait bakal cawapres, tapi pada akhirnya Pak Anies yang tentukan," ujarnya.

Ditanya soal bakal cawapres Anies dari luar parpol koalisi, ia mengungkapkan bahwa hal itu sangat mungkin karena tidak hanya terbatas di dalam koalisi. "Sangat mungkin tokoh nasional di luar koalisi bisa dicalonkan jadi bakal cawapres," kata dia.

Ahmad Syaiku tidak mempersoalkan adanya komunikasi politik antara NasDem dan PKB. "Gak ada masalah seluruh perpolitikan saling buka komunikasi tetapi tiga partai koalisi tetap terjaga hingga saat ini," kata dia.

Ia mengatakan bahwa kalau terdapat komunikasi politik dengan partai lain, hal itu diketahui dan dikomunikasikan dengan partai koalisi utama. "PKS misalnya berkomunikasi dengan partai lain tentu NasDem dan Demokrat mengetahuinya. Tetapi modal utamanya memang tiga partai ini apabila ada penambahan koalisi memang itu yang kami harapkan," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement