REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jambore Pramuka Dunia ke-25 digelar di Korea Selatan. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan ribu anggota Pramuka dari seluruh dunia.
Pada acara tersebut, para pramuka yang berusia antara 14 hingga 17 tahun berkumpul bersama untuk merayakan dan bertukar lencana. Korea Selatan memiliki sejarah gemilang ketika menjadi tuan rumah acara global yang paling menonjol, seperti Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin, serta Piala Dunia FIFA.
Semula, pelaksanaan Jambore Dunia di Korea dikira akan sukses. Namun faktanya, acara tersebut menghadapi tantangan yang sangat besar, yaitu mulai dari gelombang panas yang melanda negara tersebut, tong sampah yang luber, lapangan berkemah yang dipenuhi serangga, hingga kondisi kamar mandi yang kotor.
Acara tersebut akhirnya menjadi aib bagi Korea, dengan ratusan pramuka mengundurkan diri dari acara tersebut dan banyak yang jatuh sakit karena gelombang panas. Beberapa orang di media membandingkan Jambore dengan Fyre Festival yang terkenal.