Senin 14 Aug 2023 13:54 WIB

Saudi Masa Kini Memasukkan Seni dan Budaya dalam Kurikulum Sekolah

28 ribu Sekolah di Saudi Masuki Tahun Ajaran Baru, 500 ribu Guru Bertugas Kembali

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Suasana sekolah tatap muka di Arab Saudi, Agustus 2021.
Foto: SPA
Suasana sekolah tatap muka di Arab Saudi, Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Lebih dari setengah juta guru baik pria maupun wanita serta staf administrasi dan pengawas melanjutkan tugas mereka pada Ahad (13/8/2023) di akhir liburan musim panas selama 51 hari. Ini adalah momen ketika hampir 28.000 sekolah di seluruh Arab Saudi dibuka.

Siswa akan kembali ke sekolah pada 20 Agustus 2023, satu pekan kemudian. Dilansir Saudi Gazette, Senin (14/8/2023), tahun akademik saat ini mencakup tiga semester yang mencakup sejumlah liburan.

Baca Juga

Kementerian Pendidikan Saudi telah memastikan penyelesaian persiapan di semua sekolah pendidikan negeri, swasta, dan asing sebelum dimulainya tahun ajaran baru. Menurut kalender akademik baru, semester akademik akan dimulai pada hari Ahad 4 Safar 1445 H bertepatan dengan 20 Agustus.

Lalu akan berlanjut hingga 2 Jumadil Awal, sesuai dengan 16 November. Sedangkan semester kedua akan dimulai pada hari Ahad 12 Jumadil Awal bertepatan dengan 26 November, dan akan berakhir pada Kamis 12 Syaban yang bertepatan dengan 22 Februari 2024.

Semester ketiga akan dimulai pada hari Ahad, 22 Syaban, sesuai dengan 3 Maret 2024, dan akan berakhir pada Senin Dzulhijah, sesuai dengan 10 Juni 2024, menurut kalender tersebut.

Selain itu, kurikulum pendidikan Saudi memasukkan budaya dan seni pada seluruh tingkatan sekolah. Ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Kebudayaan untuk Kemitraan Nasional Noha Qattan.

Qattan mengatakan bahwa proses peningkatan inklusi budaya dan seni di sekolah dan pendidikan publik sebagai kurikulum, datang dalam inisiatif bersama antara Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah menyaksikan transformasi sosio-ekonomi yang ditandai sebagai bagian dari reformasi besar-besaran yang didukung oleh Putra Mahkota Mohammad bin Salman.

Pada 2020, Komisi Musik didirikan sebagai lembaga pemerintah yang berafiliasi dengan Kementerian Kebudayaan Saudi dengan tujuan mengawasi pengembangan sektor musik yang memberikan akses pendidikan musik tanpa diskriminasi, memberdayakan bakat musik, dan berkontribusi pada ekonomi lokal.

Pada 2016, Arab Saudi mengumumkan pendirian Otoritas Hiburan Umum, sebuah badan negara yang telah mensponsori serangkaian konser, pertunjukan panggung, dan festival bertabur bintang. Pada April 2018, Arab Saudi membuka kembali bioskop untuk pertama kalinya dalam hampir empat dekade.

Pada masa sebelumnya, musik bukan hal dan budaya populer di Saudi, Sebab banyak ulamanya mengharamkan hal tersebut. Namun, kini musik menjadi bagian dari budaya Saudi. Pada musim hujan 2019, Saudi mengundang Andrea Boceli dan komposer Yanni untuk pentas di Al-Ula.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement