Senin 14 Aug 2023 16:50 WIB

Sungai Cisanggiri di Garut Diwacanakan Jadi Kawasan Wisata Eksklusif

Sungai Cisanggiri di wilayah Cikondang, Cisompet, dinilai mempunyai potensi wisata.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Garut Rudy Gunawan menikmati suasana di aliran Sungai Cisanggiri, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (13/8/2023).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menikmati suasana di aliran Sungai Cisanggiri, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (13/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Potensi wisata kembali ditemukan di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kali ini aliran Sungai Cisanggiri yang berada di kawasan Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet.

Suasana Sungai Cisanggiri itu menarik perhatian Bupati Garut Rudy Gunawan. Bupati pun mendorong pengembangannya menjadi kawasan wisata. 

Baca Juga

“Ini adalah kawasan yang eksklusif ya, yang akan dikembangkan oleh swasta. Swasta sudah punya tanah di sini untuk menanam durian, ada alpukat, ada juga kelapa, dan lain sebagainya. Insyaallah, ini akan menjadi kawasan eksklusif pariwisata unggulan,” ujar Bupati, Ahad (13/8/2023).

Lokasi aliran Sungai Cisanggiri itu dinilai relatif strategis. Pasalnya, lokasinya dapat dijangkau melalui jalur lintas selatan. Dengan dukungan infrastruktur yang ditingkatkan, aliran Sungai Cisanggiri itu diyakini dapat menjadi alternatif destinasi yang menarik bagi wisatawan, baik dalam maupun luar kota.

“Jalannya tidak terlalu sulit, hanya 15 kilometer dari jalan lintas selatan yang menghubungkan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan juga Banten,” ujar Bupati.

 

photo
Suasana Sungai Cisanggiri di Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut. - (Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.)

 

Selain memiliki potensi wisata, kawasan sekitar Sungai Cisanggiri itu juga dinilai mempunyai potensi untuk menjadi kawasan perkebunan buah-buahan maupun tanaman rempah, seperti kapol dan cengkih.

Begitu juga untuk cokelat. Bupati mendorong masyarakat sekitar untuk kembali mengembangkan tanaman cokelat, melihat potensi ekonominya.

Bupati menjelaskan, kawasan di sekitar Sungai Cisanggiri itu mayoritas dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Namun, bukan tidak mungkin lahan itu dapat dimanfaatkan masyarakat melalui skema kerja sama dengan PTPN.

“Tentu kita berharap ini kemitraan dengan PTPN juga menjadi bagian solusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut,” ujar Bupati.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement