REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Seorang pengungsi Irak yang tinggal di Swedia, Salwan Momika, kembali melakukan penistaan terhadap Alquran di Ibu Kota Stockholm pada Senin (14/8/2023) waktu setempat.
Pembakaran kitab suci umat Islam oleh Momika, yang dibantu Salwan Najem yang juga berasal dari Irak, berlangsung di depan gedung parlemen di Stockholm. Momika meneriakkan slogan anti-Islam sebelum menginjak dan akhirnya membakar salinan Alquran.
Namun, aksi kedua pelaku menuai respons dari sekelompok pegiat Swedia yang meminta mereka untuk menghentikan aksi provokatif tersebut.
Polisi yang melindungi para pelaku menangkap salah satu pegiat yang berupaya menggagalkan serangan tersebut.
Sebelumnya, Momika, yang dikawal polisi, membakar Alquran di depan Masjid Stockholm pada 28 Juni yang bertepatan pada hari pertama Idul Adha.
Beberapa bulan terakhir kerap terjadi aksi pembakaran dan penistaan terhadap Alquran oleh tokoh atau kelompok Islamofobia terutama di negara Eropa utara dan Nordik.