Kamis 17 Aug 2023 11:47 WIB

Dicopot Sebagai Pengurus NU, Gus Salam: Saya Terima dengan Lapang Dada

Meski telah dicopot, dia berharap tetap diakui sebagai santri oleh pendiri NU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Nahdlatul Ulama
Foto: Republika/Ahmad Fauji
Bendera Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdus Salam Shohib atau Gus Salam menerima keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah mencopot dirinya sebagai pengurus NU Jatim. Gus Salam dicopot berdasarkan keputusan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU.

"Saya menerima dengan lapang dada terhadap apapun keputusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Timur dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, sebagai konsekwensi dari tindakan saya dan apa yang saya lakukan," ujar Gus Salam dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga

Bagi Gus Salam, berkhidmat di NU adalah manifestasi dari kebanggaan, kecintaan dan kewajiban sebagai santri. Meskipun telah dicopot, dia berharap semoga tetap diakui sebagai santri oleh para pendiri NU.

"Saya berterima kasih dan bersyukur. Terhadap keputusan ini (sesuai surat PBNU tersebut) saya anggap sebagai Nasehat dan Wasiat bi at-Taqwa," ucap Gus Salam.

Dia pun mengajak kepada semuanya agar terus menjaga kerukunan, kekompakan dan keikhlasan dalam berkhidmat di Jamiyah Nahdlatul Ulama. Gus Salam pun akan terus melakukan pengabdian di NU meskipun tidak melalui jalur struktural.

"Insya Allah (Semoga Allah SWT meridhai), Saya akan tetap berkhidmat di Jam’iyyah Nahdlatul Ulama meski tidak lagi di dalam struktur kepengurusan (melalui Jalur kultural)," kata Gus Salam.

Gus Salam hanya ingin mengambil hikmah dari Surat Yusuf ayat 53, di mana Allah SWT berfirman:

۞ وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Yusuf ayat 53).

Selain itu, Gus Salam juga memohon maaf kepada segenap warga Nahdliyyin, khususnya para Masyayikh-Habaib Jam’iyyah Nahdlatul Ulama karena telah membuat kegaduhan dan keresahan.

"Dan saya terus...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement