REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Partai Amanat Nasional (PAN) berupaya terus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan manfaat secara luas. Hal tersebut sebagai komitmen PAN untuk terus membantu masyarakat mengatasi berbagai persoalan.
“Kami sadar sepenuhnya bahwa kami mengemban tanggung jawab untuk kembali meletakkan politik sebagai panggung mengambil peran menyebarluaskan manfaat,” kata anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN Dapil Jatim XI, Slamet Ariyadi, dalam keterangannya kepada media, Kamis (17/8/2023).
Dia menjelaskan, bentuk konkret PAN dalam memberi manfaat adalah dengan menghadirkan aksi serta program nyata yang benar-benar membantu rakyat. Salah satunya bukti konkret PAN adalah dengan menghadirkan Tim Gercep 12.
Melalui tim Gercep 12, kata dia, PAN berupaya secara sigap membantu berbagai persoalan masyarakat. Mulai dari permasalahan TKW hingga turut mengatasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang meresahkan masyarakat.
Dia menyebutkan, PAN juga turut menghadirkan program bernama PANsar Murah yang menghadirkan aneka kebutuhan pokok yang terjangkau. Hadirnya program tersebut bertujuan agar masyarakat kecil dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Selain itu, kata dia, PAN juga peduli terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Hal itu ditunjukkan dengan aktif mengawal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada madrasah dan pesantren agar berjalan lancar.
Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar
Lebih lanjut, Slamet mengatakan program serta aksi nyata dari PAN tersebut merupakan sebuah bentuk politik yang ideal. Sebab, politik harus dapat memberi manfaat secara luas kepada masyarakat.
“Karena itu, mengokohkan niat baik menjadi pondasi bagi jalan politik yang ideal. Politik yang memberi manfaat bagi banyak orang,” ungkapnya.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Haryadi mengatakan, PAN menjadi partai terbuka menjadi bentuk positif yaitu segmentasi pemilihan PAN semakin meluas. Adanya anak muda, membuat PAN terdampak secara elektoral di Pemilu 2024.
"Untuk saat ini PAN telah melakukan langkah yang bisa menjadi insentif elektoral dengan segmentasi pemilihan yang lebih luas, termasuk generasi milenial," kata Ade di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Terbukti, menurut hasil survei nasional Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas PAN kini terekam di angka 5,0 persen. Angka elektabilitas tersebut mengungguli partai lain seperti PKS, PPP, dan Perindo.