Jumat 09 May 2025 16:50 WIB

Siswa Dididik di Barak Militer, Verrell: Kawal agar Tetap Edukatif dan Kontekstual

Verrel ingatkan kritik terhadap pembinaan di barak tidak selalu artinya penolakan

Anggota Komisi X DPR RI Verrell Bramasta menegaskan pentingnya memastikan setiap kebijakan pendidikan tetap menjunjung prinsip berpihak kepada peserta didik serta menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan psikologis.
Foto: dok istimewa
Anggota Komisi X DPR RI Verrell Bramasta menegaskan pentingnya memastikan setiap kebijakan pendidikan tetap menjunjung prinsip berpihak kepada peserta didik serta menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan psikologis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Verrell Bramasta menegaskan pentingnya memastikan setiap kebijakan pendidikan tetap menjunjung prinsip berpihak kepada peserta didik serta menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan psikologis. Komentar Verrel menanggapi dinamika terkait wacana pembinaan siswa melalui pendekatan barak.

"Komisi X memiliki fungsi pengawasan dan penyuarakan aspirasi, terutama dalam isu-isu pendidikan yang menyentuh langsung kehidupan siswa. Tugas kami mengawal. Dan dalam hal ini, kami menyerap banyak masukan dari masyarakat yang perlu didengar," ujar Verrell.

Verrell menekankan bahwa kritik terhadap pendekatan pembinaan tidak selalu berarti penolakan total. Justru, sebagai wakil rakyat, ia berkomitmen untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar berpihak pada kepentingan terbaik siswa.

"Bersuara bukan berarti melawan. Kritik bukan soal menolak, tapi bagian dari upaya mengawal kebijakan agar tetap adil, efektif, dan tidak melukai psikologis anak didik kita. Kami mendukung program yang berpihak, sambil terus membuka ruang untuk mendengar berbagai aspirasi," tambahnya.

Dalam konteks wacana pembinaan barak, Verrell mengingatkan pentingnya keterlibatan berbagai pemangku kepentingan—termasuk pendidik, psikolog, orang tua, dan siswa sendiri—agar kebijakan tidak berjalan secara sepihak.

"Pendekatan dalam pendidikan tidak bisa dipaksakan satu model untuk semua. Apalagi jika menyangkut perkembangan karakter dan mental remaja. Kami ingin memastikan bahwa suara siswa dan orang tua juga mendapat ruang dalam proses ini," lanjutnya.

Ia juga menilai meningkatnya partisipasi publik dalam isu ini adalah hal positif dalam demokrasi. "Kami terbuka terhadap semua aspirasi. Justru itu tugas kami; menyerap, menyuarakan, dan mengawasi. Mari lihat isu ini secara utuh, bukan sepotong-sepotong," pungkas Verrell.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement