REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga minggu ini telah menyalurkan 113 ribu liter air bersih ke sejumlah lokasi yang masyarakatnya terdampak kekeringan akibat kemarau 2023.
"Data droping air bersih ke lokasi terdampak kekeringan yang tercatat di BPBD Bantul saat ini sebanyak 113 ribu liter," kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah di Bantul.
Ia mengatakan penyaluran bantuan air bersih secara bertahap ke lokasi terdampak kekeringan dengan menggunakan armada tangki air itu, antara lain ke Kelurahan Sriharjo, Kecamatan Imogiri dan Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan.
Selain itu, kepada masyarakat di sebagian wilayah Kelurahan Jatimulyo dan Kelurahan Terong di Kecamatan Dlingo atau wilayah perbukitan Bantul yang berada di sisi timur.
Meskipun demikian, imbuh dia, penyaluran air bersih ke lokasi terdampak kekeringan tersebut masih bersifat sementara, dengan kemungkinan bisa diberi bantuan lagi, karena melihat potensi kemarau saat ini yang masih bersifat kering.
"Iya, droping air itu solusi sementara, dan kalau melihat potensi kemarau tahun ini, analisa kami iya, masih lanjut droping air bersih," tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya sebagai instansi yang berwenang dalam penanggulangan bencana siap membantu memberikan layanan kedaruratan berupa bantuan air bersih pada masa tanggap darurat kekeringan ini.
BPBD Bantul selalu memberikan edukasi dan mengingatkan masyarakat, terutama di wilayah terdampak kekeringan, agar berhemat dan bijak dalam menggunakan air, termasuk dalam penggunaan sumber air secara bersama-sama.
"Kemudian jaga sumber air yang masih ada dan jaga kebersihan tempat penampungan air, supaya tetap terjaga higienis dan sehat untuk dikonsumsi," ujar dia.