Ahad 20 Aug 2023 05:49 WIB

Jokowi: Pemimpin Selanjutnya Tentukan Keberhasilan Indonesia Jadi Negara Maju

Jokowi menyebut bahwa peluang tersebut terlihat dari potensi besar yang dimiliki Indo

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (19/8/2023).
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (19/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kepemimpinan nasional selanjutnya sangat menentukan lompatan Indonesia untuk menjadi negara maju. Menurut Jokowi, Indonesia memiliki peluang menjadi negara maju dalam kurun waktu 13 tahun ke depan.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di pembukaan rakornas GAMKI di Kota Medan, yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

“Peluangnya, opportunity-nya (menjadi negara maju), hanya berada dalam kurun 13 tahun ke depan ini. Sehingga pemimpin ke depan ini sangat-sangat menentukan negara kita ini bisa melompat maju atau tidak,” ucap Jokowi, dikutip pada Ahad (20/8/2023).

Jokowi menyebut peluang tersebut terlihat dari potensi besar yang dimiliki Indonesia. Salah satunya, saat ini Indonesia dinilai bisa masuk ke dalam lima besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

“Tetapi memang tantangannya juga tidak mudah, dan itu ini juga berkali-kali saya sampaikan,” lanjutnya.

Karena itu, Jokowi menyebut pemimpin Indonesia pada 2024, 2029, dan 2034 sangat menentukan masa depan Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. “Hati-hati kepemimpinan di 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan sekali,” ucapnya.

Jokowi juga menyebut terdapat sejumlah negara yang gagal dalam memanfaatkan peluang tersebut sehingga masih menjadi negara berkembang sampai saat ini. Seperti negara-negara di Amerika Latin.

"Sudah puluhan kali saya ingatkan karena di negara-negara Amerika Latin, tahun 60, tahun 70 sudah masuk menjadi negara berkembang seperti sekarang kita, yang kita miliki sekarang ini, sampai sekarang mereka tetap menjadi negara berkembang karena saat diberi kesempatan, diberi peluang untuk melompat maju tidak gunakan," ucap Jokowi.

Karena itu, Jokowi pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam memilih pemimpin Indonesia selanjutnya. Hal tersebut penting agar bisa memanfaatkan peluang-peluang yang dimiliki Indonesia dengan baik guna mencapai lompatan menjadi negara maju.

"Kita semuanya harus sangat  berhati-hati untuk memilih pemimpin kita agar bisa lompatan kita menjadi negara maju dengan GDP, dengan PDB ekonomi yang sesuai dengan standar negara maju," kata Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement