Senin 21 Aug 2023 15:11 WIB

Penggunaan Air Wudhu Rasulullah tak Lebih dari Setengah Botol Air Mineral Ukuran Besar

Rasulullah mencontohkan pentingnya hemat air saat wudhu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Penggunaan Air Wudhu Rasulullah tak Lebih dari Setengah Botol Air Mineral Ukuran Besar. Foto:   Ilustrasi Berwudhu
Foto: EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Penggunaan Air Wudhu Rasulullah tak Lebih dari Setengah Botol Air Mineral Ukuran Besar. Foto: Ilustrasi Berwudhu

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Nabi Muhammad SAW telah memberikan tuntunan kepada umatnya untuk menghemat air. Termasuk dalam hal berwudhu. Mungkin sebagian Muslim ada yang berwudhu dengan membuka air keran terlalu besar hingga banyak air yang terbuang.

Apakah Nabi Muhammad SAW menggunakan banyak air saat berwudhu? Seberapa banyak air yang dipakai beliau SAW untuk berwudhu?

Baca Juga

Hal itu dijelaskan oleh Mubaligh Mesir Syekh Khalid Al-Jundi sebagaimana dilansir laman Masrawy. Penjelasannya tentang takaran air wudhu yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW didasarkan pada ijazah yang dia terima dari ulama di Madinah.

Syekh Al-Jundi mengungkapkan, Rasulullah SAW melakukan wudhu dengan takaran satu mud air. Sedangkan untuk mandi, takaran air yang dipakai oleh Nabi SAW adalah sebanyak satu sha' atau empat mud.

Dasarnya yang digunakannya ialah riwayat Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hanbal. Adapun Imam Abu Hanifah menyampaikan ihwal satu sha', yang menurutnya bahwa takaran satu sha' itu yakni enam mud.

Takaran satu mud air yang digunakan Nabi SAW untuk berwudhu, sama dengan 600 mililiter air. Jika ditakar dengan ukuran yang mafhum di zaman sekarang ini, maka 600 mililiter air itu tidak melebihi setengah botol air mineral ukuran paling besar yaitu 1.500 ml.

Sungguh Nabi Muhammad SAW memperhatikan betul air yang digunakannya untuk berwudhu. Mungkin berbeda dengan kebanyakan orang sekarang, yang membuka keran sampai keluar banyak air. Mungkin hingga 30 mud.

Bila itu yang terjadi, maka sama saja menyalahi sunnah Nabi SAW dalam berwudhu. Akibatnya bisa mengakibatkan masalah ketersediaan air karena pemborosan saat menggunakan air wudhu.

Dalam kesempatan itu, Syekh Al Jundi berpesan:

"Kita tidak boleh buang-buang air walaupun itu datang dari sungai yang mengalir. Kita ini sering kali menggunakan banyak air untuk berwudhu. Belum lagi kita harus menggunakan air untuk minum dan sikat gigi serta lainnya," kata Syekh Al-Jundi.

sumber : Masrawy
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement