Senin 21 Aug 2023 16:24 WIB

Paylater Nunggak, Perencana Keuangan: Jangan Beli Barang Mahal Berutang

Ketika tunggakan menumpuk, maka dapat menimbulkan catatan kredit yang buruk.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Metode pembayaran paylater (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Metode pembayaran paylater (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada era digital belanja online seakan sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Bahkan saat ini terkadang masyarakat tergoda untuk memilih sistem pembayaran paylater.

Akan tetapi, penggunaan paylater yang tidak terencana justru bisa memicu tunggakan.  Ketika tunggakan menumpuk, maka dapat menimbulkan catatan kredit yang buruk sehingga mempersulit seseorang memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan lain. Salah satunya, hal ini menjadi persoalan ketika anak muda menjadi terhalang untuk mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Menurut perencana keuangan Melvin Mumpuni ada beberapa tips agar kalangan anak muda bisa terhindar atau terjebak ke dalam cicilan paylater.

Baca Juga

Pertama, memiliki dana darurat khusus kebutuhan mendadak. Kedua, belajar disiplin dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran.

“Tidak hanya jumlahnya, tetapi juga kapan waktu membayarnya,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (21/8/2023).

Ketiga, jika ingin membeli sesuatu yang relatif mahal bahkan memiliki sifat tidak urgent sebaiknya tidak berutang.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan tunggakan cicilan paylater membuat banyak anak muda menjadi tidak bisa mengajukan kredit pemilikan rumah.

Paylater ini sudah nyata banget. Beberapa bank kemarin mengeluhkan ke kami, anak-anak muda banyak yang harusnya mengajukan KPR rumah pertama, tapi tidak bisa karena ada utang di paylater. Itu kadang Rp 300 ribu, Rp 400 ribu, kemudian jelek credit score-nya,” ujar Kiki, sapaan Friderica, di Menara Radius Prawiro, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Saat ini, layanan paylater sudah tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK atau dulunya bernama BI Checking. Sehingga apabila terdapat tunggakan akan mempengaruhi credit scoring individu yang bersangkutan. Kiki mengingatkan kepada generasi muda dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait keuangan mereka, seiring dengan maraknya kasus yang menjerat anak muda terkait dengan pinjaman online dan sejenisnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement