REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perempuan memiliki peran penting dalam menyampaikan program pemerintah. Mereka bisa menjadi mitra strategis agar informasi tersampaikan secara luas hingga lingkungan keluarga.
Oleh karena itu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat menggandeng Ketua Tim Penggerak PKK Jabar, Atalia Praratya mengenai edukasi pentingnya membayar pajak.
Menurut Atalia, salah satu program yang saat ini gencar disosialisasikan adalah program diskon pajak yang sudah bergulir sejak awal Juli 2023 hingga akhir Agustus ini. Saat ini, Atalia Praratya mengatakan, ada 1,5 juta kader PKK di Jabar yang siap mengampanyekan soal pajak.
"Kami sudah terbiasa mendorong program pemerintah misalkan soal stunting dan terkait pajak kita bantu dengan sinergitas. PKK di Jabar kadernya mencapai 1,5 juta tentu harus menjadi mitra pemerintah untuk menyebarluaskan program pemerintah," ujar Atalia, Senin (21/8/2023).
Atalia menilai, informasi ini penting disebarkan kepada seluruh elemen masyarakat melalui perangkat kewilayahan dari mulai camat, lurah hingga ketua RT dan RW termasuk juga tokoh masyarakat hingga ke tingkat di lingkungan rumah.
“Saya melihat bagaimana antusiasme mereka dan mereka menjadi tahu bahwa ternyata pajak itu ada berbagai tingkatan dan manfaatnya untuk pendidikan, pelayanan kesehatan dan pelayanan public,”katanya.
Pihaknya bersyukur sekali karena Jabar ini memiliki sebuah aplikasi yang terintegrasi yang mempermudahkan kita untuk bayar pajak kendaraan bermotor.
"Target sasaran kita adalah yang paling penting masyarakat itu ada aware, mengetahui terkait dengan program ini. kita kuatkan jejaring memberikan informasi ini untuk membela negara dengan cara membayar pajak,” katanya.
Sementara itu, Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Gubernur Jawa Barat, Juwanda menyoroti bahwa penguatan sistem digital sudah sangat baik diaplikasikan untuk layanan masyarakat. Termasuk membayar pajak bisa melalui aplikasi bernama Sapawarga.
“(Sapawarga) Ini super apps, semua layanan publik pemerintahan sudah masuk disinii sudah banyak juga yang sudah dimasukkan target kita 100 persen masuk ke aplikasi ini," katanya.
Salah satu yang paling banyak digunakan, kata dia, adalah layanan pajak. Proses langkah-langkah dari awal 17 tahapan jadi tinggal 4 langkah, jadi cepet banget.
“Gak perlu macet ke Samsat udah gak perlu ngantri bisa diakses dari rumah,” katanya.
Menurut Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, keberadaan teknologi digital akan sangat maksimal jika dikolaborasikan dengan sosialisasi langsung kepada masyarakat. Salah satu wujud yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan PKK Jabar.
"Kita melibatkan tim penggerak PKK, kenapa kita ajak supaya ada harmonisasi dari mulai rumah tangga. Kita coba informasikan kepada lapisan masyarakat melalui the power of emak-emak ini. Kami optimistis ini berdampak positif,” katanya.
Dedi meyakini jika upaya Bapenda menggandeng emak-emak yang dimotori oleh PKK ini dapat mengakselerasi kesadaran masyarakat untuk membayar pajak ditambah adanya program diskon pajak yang telah berjalan.
Apalagi saat ini, kata dia, Jabar telah mencatat penerimaan pajak mencapai 48 persen atau Rp 10,5 triliun pada semester I dari target pajak tahun 2023 sebesar Rp 21,9 triliun. Dari angka itu, capaian pajak didominasi pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) yang mencapai Rp 4,2 triliun.
"Kita melihat ke depan ada relaksasi penghapusan denda, relaksasi BBNKB II dan sosialisasi kita jalankan itu sebuah strategi karena kita ingin melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif dan mengintegrasikan data yang ada," kata Dedi.