REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten di tengah El Nino atau musim kering mengalami surplus 11 bulan. Produksi beras juga mencukupi ketersediaan pangan hingga tahun depan.
"Kita mengapresiasi produksi beras surplus 138.441 ton atau cukup 11 bulan,"kata Kepala Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Senin (21/8/2023).
Ketersediaan pangan selama El Nino juga relatif aman. Ini karena produksi beras dari Januari sampai pertengahan Agustus 2023 tercatat 221.850 ton setara beras.
Dari produksi itu, kata dia, kebutuhan konsumsi beras per tahun sebanyak 143.038 ton dan penyerapan beras sampai Juli 2023 mencapai 83.439 ton. Sehingga, masih terjadi surplus 138.441 ton atau setara 11 bulan. Oleh karena itu, pihaknya menjamin ketersediaan beras untuk masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,4 juta relatif aman menghadapi El Nino.
"Kami minta petani terus mengoptimalkan gerakan tanam karena hujan masih ada, juga sawah yang mengalami kekeringan telah dilakukan pompanisasi untuk penyelamatan tanaman agar tidak menimbulkan gagal panen," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya saat ini masih memasok beras hasil petani ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Banten. Bahkan, pekan lalu memasok beras jenis medium ke Pasar Rangkasbitung sebanyak 30 ton dengan harga Rp 10 ribu per kilogram.
"Kami menampung beras dari anggotanya dan kemudian dijual ke pasar, sehingga dapat menggulirkan ekonomi petani setempat," katanya