Rabu 23 Aug 2023 00:15 WIB

Pengajar Program Fulbright English Teaching Assistants Kembali ke Indonesia

Kedatangan mereka menandai kembalinya program ETA setelah terhenti tiga tahun

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Seorang tenaga pengajar sukarela melalui program Fulbright English Teaching Assistantship atau ETA, asal Amerika Serikat, memberikan cara mudah menjawab soal Ujian Nasional kepada siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (6/3).
Foto: Jojon/Antara
Seorang tenaga pengajar sukarela melalui program Fulbright English Teaching Assistantship atau ETA, asal Amerika Serikat, memberikan cara mudah menjawab soal Ujian Nasional kepada siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelas pengajar Bahasa Inggris asal Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam program Fulbright English Teaching Assistants (ETA) tiba di Indonesia pada hari Ahad (20/8/2023). Kedatangan mereka menandai kembalinya program ETA setelah terhenti tiga tahun akibat pandemi global Covid-19.

Para pengajar akan membantu pengajaran bahasa Inggris di sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan di tujuh provinsi. Mereka akan mengajar di Sumatera Utara, Jambi, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah, dari Agustus 2023 hingga April 2024.

Program peningkatan kapasitas dari AS ini meningkatkan pengajaran bahasa Inggris serta mempromosikan pertukaran lintas budaya dan berbagi wawasan tentang masyarakat dan budaya AS di komunitas tempat mereka mengajar.

Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim menyambut 11 pengajar ETA baru di kediaman resminya. Ia membahas bagaimana pekerjaan mereka dapat mendukung upaya untuk memperkuat kemitraan strategis AS-Indonesia.

“Kami sangat gembira dengan kembalinya program penting ini, dan saya senang merayakan ketangguhan dan kebulatan tekad yang telah menyatukan kita kembali,” kata Kim dalam siaran pers yang Republika terima Senin (21/8/2023).  

“Sejak tahun 1952, program Fulbright di Indonesia telah menunjukkan komitmen yang berkelanjutan untuk mendorong rasa saling pengertian dan kerja sama internasional. Hal ini mencontohkan keyakinan bersama bahwa pendidikan, dan pertukaran akademik dan lintas budaya, sangat penting dalam membangun dunia yang lebih baik dan saling terhubung,” tambahnya.

Sejak 2004, AMINEF sebagai Komisi Fulbright di Indonesia telah menempatkan Fulbright ETA di kelas-kelas setingkat SMA di berbagai wilayah di Indonesia untuk mendukung guru bahasa Inggris setempat; melibatkan peran serta siswa-siswi dalam berkomunikasi dan kegiatan ekstrakurikuler bahasa Inggris; dan berperan sebagai duta budaya.

Sebelas pengajar ETA baru ini akan mengikuti program orientasi selama tiga minggu di Jakarta dan Yogyakarta yang diselenggarakan oleh AMINEF. Sebelum mereka ditempatkan di sekolah, berkontribusi pada pengembangan pendidikan di berbagai daerah di Indonesia, dan secara langsung mendukung prakarsa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk meningkatkan pengajaran bahasa Inggris bagi generasi muda di Indonesia.

Program Fulbright ETA memiliki sejarah panjang dalam mempromosikan saling pengertian antara masyarakat Amerika dan Indonesia. Alumni program ETA telah mengenal negara Indonesia dengan pengalaman langsung, dan banyak dari mereka yang mengembangkan koneksi berkelanjutan dengan Indonesia dan masyarakatnya dan kembali lagi dalam berbagai kapasitas.

Siswa sekolah menengah Indonesia juga telah membuat peningkatan nyata dalam keterampilan komunikasi bahasa Inggris dan kepercayaan diri mereka menggunakan bahasa tersebut, dan guru sekolah menengah Indonesia mendapat manfaat dari pengalaman mengajar bersama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement