Selasa 22 Aug 2023 10:13 WIB

Kebakaran di TPA Sarimukti, Diduga karena Puntung Rokok

Titik api di area TPA Sarimukti masih menyala.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Gunungan sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat mengalami kebakaran.
Foto: Istimewa
Gunungan sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat mengalami kebakaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi mengungkapkan penyebab sementara kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat sejak Sabtu (19/8/2023) lalu. Dugaan sementara penyebab kebakaran pada tumpukan sampah karena puntung rokok.

"Dugaan awal dari percikan puntung rokok (kebakaran)," ucap Kapolsek Cipatat AKP Kusmawan saat dihubungi, Selasa (22/8/2023).

Ia menuturkan sampah-sampah yang sudah menggunung di TPA Sarimukti menyebabkan timbul bahan gas. Termasuk kondisi cuaca yang memasuki kemarau menyebabkan kebakaran akhirnya terjadi.

"Timbunan sampah yang sudah menggunung sehingga menimbulkan bahan gas, ditambah cuaca musim kemarau, terjadi kebakaran," ungkap dia.

Hingga berita ini diturunkan, titik api di area TPA Sarimukti masih menyala. Sejumlah mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api dari Pemerintah Kota dan Kabupaten di Bandung Raya.

Sebelumnya, Koordinator TPA Sarimukti Riswanto mengatakan kebakaran gunungan sampah di zona empat terjadi sejak Sabtu (19/8/2023) pukul 23.00 Wib malam. Titik api masih belum padam dan membakar gunungan sampah.

"Awalnya sampah kebakar, terus merembet. (Beko) membantu memadamkan api. Ada satu beko terbakar," ucap dia saat dihubungi, Senin (21/8/2023).

Ia mengatakan beko yang terbakar sempat digunakan untuk membuat parit agar api bisa padam. Namun, beko akhirnya ikut terbakar sedangkan operator berhasil menyelamatkan diri.

Kondisi saat ini, ia menuturkan gunungan sampah di zona empat masih terbakar. Petugas Dinas Kebakaran masih berjaga untuk memadamkan api agar tidak terus merembet.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement