REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jalan mundur atau dikenal sebagai retro walking, merupakan salah satu bentuk latihan populer yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Meskipun mungkin tampak sedikit canggung pada awalnya, menambahkan jalan mundur ke dalam rutinitas kebugaran bisa memberikan hasil mengesankan dalam hal kesehatan fisik dan mental.
Berjalan mundur menggunakan otot-otot yang berbeda dibandingkan dengan berjalan normal. Karena itu, jalan mundur dapat memperkuat otot paha depan, sehingga membantu mereka yang memiliki masalah lutut karena mengurangi tekanan pada sendi lutut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine menunjukkan, berjalan mundur dapat bermanfaat untuk mengurangi masalah lutut. Peneliti juga menyarankan untuk mengolaborasikan jalan cepat ke depan dan berjalan mundur selama 150 menit per pekan.
Hal yang sama juga diungkap ahli gastroenterologi asal India, Dr Pal Manickam. Ia mengatakan, berjalan mundur dapat meningkatkan daya tahan otot kaki bagian bawah. Jalan mundur membutuhkan lebih banyak energi daripada berjalan biasa, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan dengan membakar lebih banyak kalori.
“Saat berjalan mundur, Anda tidak dianjurkan melakukannya dengan cepat seperti jalan ke depan. Lakukan rutinitas jalan mundur dengan hati-hati dan langkah pendek, itu bisa menjadi ide yang baik bagi peningkatan kesehatan,” kata Dr Pal Manickam seperti dilansir India Today, Selasa (22/8/2023).
Jika ditambah dengan berjalan kaki secara teratur, jalan mundur dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Selain itu, berjalan mundur juga memperbaiki postur tubuh yang bungkuk akibat terlalu sering melihat gawai dan berbagai aktivitas lain.
“Berjalan mundur pun bisa meningkatkan keterampilan keseimbangan dan koordinasi, karena berjalan mundur membutuhkan lebih banyak konsentrasi daripada berjalan maju, sehingga membantu menstimulasi otak kecil, bagian otak yang bertanggung jawab atas kontrol motorik,”jelas Manickam.
Sedangkan untuk manfaat mentalnya, berjalan mundur membantu menstimulasi aktivitas otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Dengan menantang otak untuk mengkoordinasikan gerakan ke arah yang berbeda, berjalan mundur dapat meningkatkan efisiensi saraf yang mengarah pada kemampuan berpikir yang lebih tajam dan retensi memori yang lebih baik.