Kamis 24 Aug 2023 05:15 WIB

Rudal SCALP Prancis yang Dukung Serangan Terbaru Ukraina

SCALP adalah rudal seberat 1.300kg yang dipersenjatai dengan bahan peledak konvension

Red: Esthi Maharani
Ukraina telah menerima gelombang pertama rudal jelajah jarak jauh SCALP Prancis.
Foto: blogspot.com
Ukraina telah menerima gelombang pertama rudal jelajah jarak jauh SCALP Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ukraina telah menerima gelombang pertama rudal jelajah jarak jauh SCALP Prancis. Pasokan untuk rudal itu pun telah dijamin oleh Paris untuk membantu Kiev di medan perang melawan Moskow.

Rudal ini menawarkan kepada operator kemampuan serangan yang sangat fleksibel dan mendalam berdasarkan sistem perencanaan misi yang canggih. Senjata tersebut juga memiliki jangkauan melebihi 250 kilometer.

Baca Juga

"Setelah peluncuran, senjata diturunkan ke medan yang berada pada ketinggian untuk menghindari deteksi. Saat mendekati target, pencari inframerah di dalamnya mencocokkan gambar target dengan gambar yang disimpan untuk memastikan serangan presisi dan kerusakan tambahan yang minimal," ujar produsen rudal SCALP MBDA.

Berikut penjelasan lebih rinci untuk mengenal lebih jauh spesifikasi senjata tersebut, dikutip dari Aljazirah.

Apa itu SCALP?

SCALP adalah rudal seberat 1.300kg yang dipersenjatai dengan bahan peledak konvensional. Biasanya diluncurkan dari pesawat seperti Eurofighter Typhoon angkatan udara Inggris atau Rafale Prancis.

Rudal yang dibangun oleh pabrikan Eropa MBDA. Rudal itu mampu menyerang sasaran jauh ke timur Ukraina yang diduduki Rusia, jauh di belakang garis depan yang relatif tetap selama berbulan-bulan.

MBDA mengatakan di situs webnya, bahwa SCALP dirancang untuk memenuhi persyaratan yang menuntut dari serangan terencana terhadap target tetap atau stasioner bernilai tinggi seperti bunker yang diperkeras dan infrastruktur utama. Senjata ini telah digunakan dalam sejumlah konflik, termasuk di Irak, Libya dan Suriah.

Bagaimana cara kerja SCALP?

Rudal tersebut menggunakan navigasi inersia, GPS, dan referensi medan untuk memetakan jalur ketinggian rendah ke sasarannya agar tidak terdeteksi. SCALP juga menggunakan kamera inframerah untuk mencocokkan gambar target dengan gambar yang disimpan untuk memastikan serangan presisi dan kerusakan tambahan minimal.

Hulu ledak dapat diprogram untuk meledak di atas target yang dikenal sebagai ledakan udara, saat terjadi benturan, atau setelah penetrasi. "Kemampuan seperti itu penting bagi pasukan Ukraina untuk mengganggu logistik dan komando dan kontrol Rusia”, kata  peneliti di Pusat Pertahanan dan Keamanan Internasional yang berbasis di Estonia Ivan Klyszcz.

Menurut Klyszcz, serangan SCALP dapat membantu dengan pendekatan operasi Ukraina saat ini dengan untuk bergerak maju secara perlahan untuk melindungi pasukannya dan mengurangi korbannya sendiri sebanyak mungkin.

Berapa SCALP yang akan dipasok ke Ukraina?

Sumber diplomatik Prancis mengatakan, pasokan berjumlah 50 rudal SCALP yang diproduksi oleh produsen Eropa MBDA. Rudal-rudal tersebut akan berasal dari persediaan militer Perancis yang ada

Duta Besar Ukraina untuk Prancis Vadym Omelchenko mengumumkan pada Selasa (22/8/2023), pasokan untuk rudal itu pun telah dijamin oleh Paris untuk membantu Kiev di medan perang melawan Moskow.

“Kami sudah memiliki semua rudal SCALP yang dijanjikan Perancis sebagai bagian dari gelombang pertama. Gelombang ini adalah uji coba, pelurunya terbukti baik,” kata Omelchenko dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina Left Bank.

Paris sebelumnya telah memasok rudal anti-pesawat Mistral yang diluncurkan dan rudal anti-udara jarak pendek Crotale yang digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat yang terbang rendah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement