Rabu 23 Aug 2023 16:20 WIB

Giring Minta Maaf ke Gibran Usai Halangi Kader Pakaikan Jaket PSI

Gibran membantah dihalangi Giring terkait pemakaian jaket PSI, namun menolaknya.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Erik Purnama Putra
Ketum DPP PSI Giring Ganesha bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jumat (19/5/2023).
Foto: Republika/alfian
Ketum DPP PSI Giring Ganesha bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jumat (19/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha Djumaryo meminta maaf kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui aplikasi X, yang dulunya Twitter pada Rabu (23/8/2023). Permintaan maaf dilayangkan Girang, menyikapi aksi kader yang coba memakaikan jaket ke Gibran di acara Kodarnas PSI, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam WIB.

Gibran yang memahami tindakan kadernya tidak pantas, mencoba menghalangi momen itu agar tidak sampai terjadi. Pasalnya, Gibran merupakan kader PDIP, sehingga bisa membuat geger kalau memakai jaket PSI.

"Mohon maaf Mas Wali @gibran_tweet atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari kejadian ini," kata Giring di akun @Giring_Ganesha dikutip Republika.co.id di Jakarta pada Rabu (23/8/2023).

Giring mengatakan, aksi itu sebenarnya adalah aksi spontanitas kadernya. Itu pun dilakukan karena rasa cintanya kepada PSI dan Gibran sendiri.

"Semua semata-mata karena spontanitas dan kecintaan yang luar biasa kader PSI kepada Mas Wali. Kami akan meningkatkan disiplin kepada kader kader kami agar peristiwa ini tidak terulang di kemudian hari," kata Giring.

Sebelumnya, Gibran mengunggah tangkapan layar yang memberitakan kader PSI mencoba memakaian jaket untuknya, namun dihalangi Giring. "Disco lazy time (emoji dance)," kata Gibran menyebut lagu band Nidji. Adapun Giring adalah eks vokalis Nidji yang sekarang terjun ke dunia politi.

Gibran Rakabuming juga sebelumnya buka suara di Balai Kota Solo, Rabu (23/8/2023). Gibran menegaskan dirinya menolak jaket dari PSI karena dirinya kader PDIP. "Nggak dihalangi, aku ya nolak. (Alasannya) saya kan kader PDI Perjuangan," katanya, Rabu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement