REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPR Syariah) di Provinsi Aceh menyatakan siap untuk memenuhi kebutuhan modal bagi pengusaha di provinsi ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. BPRS dapat memberikan modal hingga Rp 2 miliar.
“Insya Allah BPRS di Aceh saat ini mampu memberikan modal bagi pelaku usaha hingga Rp 2 miliar,” kata Ketua Perbarindo Aceh Ariswan, di Banda Aceh, Rabu (23/8/2023).
Ia menjelaskan pembiayaan yang diberikan untuk pelaku usaha oleh BPRS sesuai dengan modal yang dimiliki perbankan tersebut, namun untuk modal usaha yang bisa disalurkan bisa mencapai Rp 2 miliar.
Menurut dia, untuk kebutuhan usaha dalam jumlah pinjaman Rp 2 miliar misalnya, BPR Syariah di Aceh juga dapat memenuhinya dengan melakukan pembiayaan bersama atau pembiayaan sindikasi sesama BPR Syariah di Aceh bahkan luar Aceh. “Pinjaman di BPRS persyaratannya sama dengan bank umum dan salah satu keunggulan untuk pencairannya adalah lebih cepat,” katanya pula.
Dia menyebutkan hingga Juni 2023, total aset BPR Syariah di Aceh Rp 922 miliar atau tumbuh 2 persen dibandingkan dengan periode Desember 2022 sebesar Rp 906 miliar.
Adapun untuk realisasi penghimpunan dana masyarakat juga mengalami peningkatan, yakni Juni 2023 dana tabungan dan deposito yang berhasil dihimpun sebesar Rp 543 miliar atau tumbuh 6 persen dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 514 miliar. Porsi tabungan Rp 121 miliar dan deposito Rp 422 miliar.
"Pengusaha yang ambil pembiayaan saat ini ada pengembang rumah dan juga sektor perdagangan," katanya pula.
BPR Syariah di Provinsi Aceh memiliki 12 kantor pusat dan 50-an kantor cabang dan kantor kas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.