Kamis 24 Aug 2023 08:04 WIB

Makkah Diterpa Badai, Petir Sambar Menara Jam di Kompleks Masjidil Haram

Badai tersebut membawa angin kencang dengan kecepatan melebihi 80 kilometer per jam

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Teguh Firmansyah
Jamaah umroh berdoa saat badai di Masjidil Haram, Makkah, Agustus 2023.
Foto: SPA
Jamaah umroh berdoa saat badai di Masjidil Haram, Makkah, Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Cuaca badai dahsyat menyebabkan sekolah-sekolah di wilayah Makkah, Arab Saudi. Rumah bagi situs paling suci umat Islam, Masjidil Haram, ini dilanda hujan lebat dan angin semalaman.

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan jamaah umrah dan peziarah mencoba mengelilingi Ka'bah. Ketika itu, terlihat pula sambaran petir mengenai hotel ikonik Fairmont Makkah Clock Royal Tower dan menerangi langit malam pada Selasa (22/8/2023) malam.

Baca Juga

"Badai tersebut membawa angin kencang dengan kecepatan melebihi 80 kilometer (50 mil) per jam," kata Juru Bicara Pusat Meteorologi Nasional, Hussein al Qahtani, dikutip di TRT World, Kamis (24/8/2023).

Ia menyebut kondisi ini mirip dengan badai yang terjadi pada 2015 lalu. Cuaca buruk saat itu menjatuhkan derek di Masjidil Haram, menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan lainnya.

Meski badai yang melanda Makkah cukup parah, tetapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam badai hari Selasa itu. Sejumlah video melihatkan sejumlah orang yang tampak terseret dan berjuang menahan kencangnya angin.

Salah satu warga Makkah, Abu Mayyada, mengatakan dia sedang keluar membeli rokok dan bensin ketika badai itu melanda. Ia merasa semuanya mendadak menjadi gelap.

“Tiba-tiba saya kehilangan kendali atas kendaraan. Saya tidak bisa melihat apa pun, jadi saya mulai mendengarkan Alquran di radio. Saya tidak mengerti apa yang terjadi,” ujar dia.

Lingkungan Al Kakkiyah di Makkah mencatat curah hujan sebesar 45 milimeter dalam waktu 24 jam. Informasi tersebut disampaikan oleh Pusat Meteorologi dalam sebuah unggahannya di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Pemandangannya sangat menakutkan. Semuanya terjadi dalam beberapa menit, ketika hujan mulai turun dengan derasnya," ucap seorang warga Makkah, Mohammed, yang sedang berbelanja di tengah badai.

Warga lainnya, Yusuf, mengatakan pada bulan Agustus biasanya terjadi angin kencang di Makkah. Tetapi badai yang terjadi pada hari Selasa adalah yang terburuk yang dapat ia ingat.

Meski demikian, ia menyebut kondisi banjir bandang yang sempat terjadi telah mereda sebagian pada Rabu pagi. Untuk mengantisipasi kondisi buruk, pemerintah daerah Mekkah mengatakan sekolah-sekolah akan ditutup di beberapa bagian Mekkah. Kelas-kelas untuk sementara akan dilakukan pada platform e-learning, demi keselamatan semua orang.

Pusat meteorologi memperingatkan akan ada badai berikutnya pada Rabu kemarin. Hal ini akan membawa hujan, angin dan guntur ke wilayah Makkah dan tempat lain di Arab Saudi bagian barat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement