REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Jawa Barat. Masyarakat diimbau mewaspadai dampak dari peningkatan kecepatan angin ini.
Pelaksana Tugas Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning dipengaruhi perbedaan tekanan udara yang terbilang signifikan di wilayah selatan dan utara ekuator Indonesia pada periode musim kemarau.
Ditambah juga faktor lokal, seperti Gunung Ciremai, yang menimbulkan potensi angin kumbang. “Semua faktor tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning,” kata Ahmad Faa Izyn, yang akrab disapa Faiz, Rabu (23/8/2023).
Berdasarkan hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Kertajati, Rabu, arah angin umumnya dari selatan. Adapun kecepatan maksimumnya mencapai 22 knot atau sekitar 41 kilometer per jam.
Menurut Faiz, diperkirakan kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning bisa mencapai angka maksimum hingga 30 knot atau 56 kilometer per jam. Potensi peningkatan kecepatan angin ini diperkirakan hingga dua hari ke depan.
Faiz mengimbau masyarakat mewaspadai dampak dari peningkatan kecepatan angin, seperti potensi pohon tumbang, baliho roboh, peningkatan ketinggian gelombang di perairan, juga kebakaran hutan dan lahan.
“Dan masih perlu diwaspadai adanya angin kencang akibat adanya angin kumbang selama periode musim kemarau (hingga Oktober),” kata Faiz.