Kamis 24 Aug 2023 19:11 WIB

Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Perumahan di Sukoharjo, Diduga Korban Kekerasan 

Korban adalah seorang dosen di salah satu universitas negeri di Sukoharjo.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Seorang perempuan berinisial W (34) berjenis kelamin perempuan ditemukan tewas di salah satu perumahan di desa Tempel, Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023). Diduga, W tewas lantaran kekerasan.

Pihak kepolisian membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan penemuan tersebut terjadi sekitar Kamis, (24/7/8/2023) pukul 13.32 WIB. 

"Saya membenarkan bahwa pada hari ini tanggal 24 saya berada di TKP langsung memimpin. Informasi dari Polsek pukul 13.32 WIB (penemuan mayatnya)," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, Kamis (24/8/2023). 

Pihaknya menjelaskan bahwa W tinggal seorang diri. "Penemuan mayat di perumahan X, tentunya seorang diri," katanya. 

Mayat tersebut kini sedang dilakukan proses otopsi di RSUD Dr Moewardi, Solo. "Kita bersama dokter dari puskesmas atau rumah sakit sedang melaksanakan penyidikan," katanya. 

Selain itu, Sigit menjelaskan dari informasi yang diterima didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. "Ada tanda tanda kekerasan, sementara ini saya belum melihat secara detail. Untuk sementara info dari tetangga seperti itu," katanya. 

Selain itu, pihaknya juga mengatakan saat ini masih mengamankan TKP. Alasannya agar memudahkan proses penyelidikan dan identifikasi.  "Pak Kapolsek juga saat ini mengamankan TKP yang mana di rumah ini biar tidak TKP rusak biar dalam penyelidikan dari identifikasi masih murni itu harapan saya," katanya. 

Disinggung soal dugaan penyebab kejadian tersebut, pihaknya mengatakan belum mengetahui. Pasalnya masih dalam proses penyelidikan. 

"Dugaan masih dalam penyelidikan karena disini satu orang perempuan. Dugaan bisa macem macem entah itu pacaran entah itu iri atau seperti apa kita belum tahu," katanya. 

Selain itu, dari informasi yang pihaknya terima korban adalah seorang dosen di salah satu universitas negeri di Sukoharjo. "Untuk sementara seperti itu," katanya. 

Pihaknya juga berharap agar kasus ini cepat terkuat. Ia juga menghimbau warga sekitar apabila memiliki informasi dapat melaporkan ke pihak berwajib

"Mohon doanya ini cepat terungkap dan dari kami tetap selalu respons dan sat set dalam pelaksanaan penanganannya. Diimbau seluruh masyarakat sini agar tetap tenang dan tidak gundah. Manakala masyarakat bisa memberikan bantuan kepada korban minimal informasi tadi malam ada ini-itu, minimal seperti itu," katanya mengakhiri. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement