REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pembunuh berantai, Dennis Rader yang terkenal dengan panggilan BTK yaitu singkatan dari Bind, Torture, Kill, kembali menjadi sorotan. Dia ditetapkan sebagai tersangka utama atas hilangnya seorang remaja di Oklahoma pada 1976 dan pembunuhan seorang wanita di Missouri pada 1990.
Rader telah menjalani satu hukuman seumur hidup atas tuduhan pembunuhan berantai. Kasus serial killer ini telah menggemparkan Amerika dan membuat publik ketakutan.
Penyelidikan apakah Rader (78 tahun) bertanggung jawab atas kejahatan tambahan, dimulai dengan pemeriksaan ulang atas hilangnya Cynthia Kinney. Kinney adalah seorang pemandu sorak berusia 16 tahun yang terakhir terlihat di binatu di Pawhuska, Oklahoma.
Pada saat itu, Rader bekerja untuk Sistem Keamanan ADT dan bank di seberang jalan tersebut mendapatkan sistem keamanan baru. Namun penegak hukum belum dapat menentukan apakah Rader yang memasang sistem keamana itu.
Sheriff Osage County, Eddie Virden mengatakan kepada KAKE-TV bahwa dia memutuskan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan antara hilangnya Rader dan Kinney, ketika dia mengetahui bahwa Rader memasukkan frasa “hari cucian yang buruk” dalam tulisannya. Wakil Sheriff Gary Upton mengatakan, penyelidikan berkembang dari sana ke kasus-kasus pembunuhan dan orang hilang lainnya yang belum terpecahkan.
Salah satunya termasuk kematian Shawna Beth Garber yang berusia 22 tahun. Jasad Garber kemudian ditemukan pada Desember 1990 di McDonald County, Missouri. Otopsi mengungkapkan, Garber telah diperkosa, dicekik dan ditahan dengan ikatan berbeda sekitar dua bulan sebelum jasadnya ditemukan.
Sebagai bagian dari penyelidikan, pihak berwenang melakukan penggalian di dekat bekas properti Rader di Kansas di Park City pekan ini. Pengacara Rader, Rob Ridenour tidak mau berkomentar atas tuduhan baru kliennya.
BTK pertama kali menyerang pada 1974 dan memicu ketakutan sepanjang tahun 1970an di wilayah Wichita. Kejahatan paling awal yang diketahui terkait dengan BTK terjadi pada 15 Januari 1974, ketika Joseph Otero (38 tahun), istrinya, Julie (34 tahun), dan anak-anak mereka yang berusia 11 dan 9 tahun ditemukan tewas di rumah mereka. Setelah mencekik tiga wanita lain pada dekade itu, BTK mulai mencari perhatian.
“Bagaimana dengan beberapa nama untuk saya, waktunya: 7 turun dan masih banyak lagi yang harus dilakukan,” tulis BTK dalam surat kepada sebuah stasiun televisi.