Ahad 27 Aug 2023 12:04 WIB

9.245 Kepala Keluarga Terdampak Kekeringan yang Melanda Kabupaten Sukabumi

Kekeringan melanda 11 kecamatan dan 24 desa di Kabupaten Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus raharjo
Warga RW 10 Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi yang terdampak kekeringan mengantri untuk mendapatkan pasokan air bersih dari PMI Kota Sukabumi, Senin (21/8/2023).
Foto: dok PMI Kota Sukabumi
Warga RW 10 Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi yang terdampak kekeringan mengantri untuk mendapatkan pasokan air bersih dari PMI Kota Sukabumi, Senin (21/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Bencana kekeringan di Kabupaten Sukabumi mengakibatkan 11 kecamatan kekurangan air bersih. Wilayah itu tersebar di 24 desa. Dampak kekeringan dirasakan sebanyak 9.245 kepala keluarga (KK).

"Data terbaru per 25 Agustus 2023, wilayah terdampak kekeringan menjadi sebanyak 11 kecamatan dan 24 desa," ujar Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops), Badan Penanggulangaj Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, Ahad (27/8/2023).

Baca Juga

Warga terdampak kekeringan paling banyak terdapat di Kecamatan Cicurug di dua desa. Yakni, Desa Benda dan Purwasari dengan warga terdampak sebanyak 2.220 KK. Berikutnya, Kecamatan Gunungguruh di tiga desa Gunungguruh, Cibolang, dan Kebonmanggu. Dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 1.567 KK.

Berikutnya, kata Daeng, di Kecamatan Cibadak dengan wilayah terdampak di lima desa yakni Sekarwangi, Karangtengah, Warnajati, Neglasari, dan Ciheulang Tonggoh. Jumlah warga yang mengalami kekurangan air bersih sebanyak 1.419 KK.